Banda Aceh, (Analisa). Pagelaran seni budaya di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, mampu menarik minat pengunjung ke kawasan situs wisata budaya itu. Aneka kegiatan seperti tari, musik dan hiburan lainnya digelar setiap pekan sejak April lalu hingga Agustus 2015.
Pagelaran seni “Putroe Phang Art and Music Weekend Show II 2015” merupakan salah satu program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh untuk menghibur pengunjung ke lokasi wisata itu. Setiap pekan, kegiatan dilaksanakan sepanjang pukul 16.30-18.00 WIB. Pengisi acara berasal dari sejumlah sanggar seni di Banda Aceh dan sekitarnya.
“Kami dari sanggar PAUD Penang Bina Bangsa STKIP BBG memang setiap pekan tampil di sini,” kata mahasiswi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bina Bangsa Getsempena, Amel, usai tampil menari dalam kegiatan itu.
Warga Banda Aceh sekitarnya yang berkunjung ke Taman Putroe Phang cukup antusias menyaksikan sejumlah kegiatan seni budaya itu. “Dulu kegiatan-kegiatan seperti ini sangat kurang. Kalau terus-menerus diadakan acara seni di taman ini, banyak hal positifnya,” kata seorang pengunjung, Saiful.
Dikatakannya, dengan adanya kegiatan tersebut, remaja tingkat sekolah menengah atas maupun mahasiswa bisa kreatif mengembangkan kemampuannya dalam bisang seni. Pengunjung ke taman bersejarah itu pun akan meningkat.
Taman tersebut merupakan tempat pemandian permaisuri Sultan Iskandar Muda, Putroe Phang. Tempat tersebut menjadi bukti sejarah Aceh yang perlu dilestarikan. Namun, meski telah digelar sejumlah kegiatan seni budaya untuk menarik wisatawan ke tempat tersebut, tampak aliran sungai di tengah taman seperti tak menjadi perhatian.
Sampah-sampah bertaburan di tengah bendungan sungai yang konon dulu sebagai tempat mandi Putroe Pahang. Tapi, kini tampak kumuh. Sultan Iskandar Muda membangun taman ini sebagai bukti cintanya kepada Putroe Phang.
Warga meminta Pemko Banda Aceh membersihkan aliran sungai yang melintasi taman tersebut sebersih-bersihnya. “Tampaknya sungai ini dibersihkan dari permukaan air saja. Tapi saat surut, masih tampak sampah berserakan di tengah sungai,” ungkap seorang pengunjung, Firdaus. (bei)