Penelitian

Di Mars Makhluk Hidup Sulit Bertahan

SEBUAH studi baru telah mengungkap­kan bahwa senyawa yang ada di tanah Mars dapat membunuh bakteri secara keseluruhan dalam hitungan menit.

Para peneliti sudah lama penasaran dan mencari tahu apakah mikroorganisme bisa bertahan hidup di permukaan Planet Me­rah. Kini, studi baru mengungkap bahwa se­nyawa kimia bernama perklorat yang ter­dapat di permukaan Mars ternyata dapat meng­hapus perkembangbiakan bakteri hanya dalam hitungan menit.

Dalam studi tersebut, peneliti dari University of Edinburgh melakukan percobaan laboratorium terhadap bakteri yang umum ditemukan di antariksa, Bacillus subtilis. Bakteri B. subtilis ditempatkan dalam laru­tan perklorat dengan konsentrasi yang sama seperti yang ditemukan di Mars. Kemudian, bakteri tersebut dikenai sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang umum sama dengan yang ada di permukaan Mars.

Hasilnya, tidak ada bakteri yang bertahan dalam uji ini. Bahkan, mereka mati dalam 30 detik. Uji coba ini menunjukkan betapa ganasnya kondisi permukaan di Mars, bah­kan bagi mikroorganisme sekalipun.

Sebelum ini, para peneliti menganggap bah­wa perklorat dianggap hanya berbahaya bagi manusia, tetapi tidak bagi mikroba. Namun, studi ini mematahkan pendapat ter­sebut. Hasil penelitian membuktikan bah­wa ketika senyawa perklorat dikombinasi­kan sinar UV yang intens, segalanya akan men­jadi suram bagi semua bentuk kehidupan.

“Meski stabil pada suhu kamar, perklorat adalah oksidan yang kuat saat diaktifkan, misalnya pada suhu tinggi," tulis tim tersebut dalam laporan mereka di jurnal Scientific Reports.

Mendarat

Curiosity mendarat di tempat yang ter­nyata merupakan dasar sungai kuno. Pen­jelajah itu lalu beranjak, menuruni lekukan kecil di dekatnya di sebelah kiri, lalu menge­bor bebatuan pertamanya selama berbulan-bu­lan. Batuan itu mengandung bukti kimia bahwa tempat itu dulu tidak hanya diliputi air, tetapi juga dapat dihuni.

Tim peneliti juga mengekspos bakteri ter­sebut dengan sinar UV tanpa adanya per­klorat. Namun, hal itu masih saja mampu menewaskan koloni tersebut dalam waktu sekitar satu menit.

Tentu saja, permukaan pla­net tidak setan­dus dan sebasah cawan petri. Dengan pemi­kiran tersebut, para peneliti juga menguji ske­na­rio di mana mikroba hidup di batuan Mars. Dalam percobaan itu, bakteri dikem­bangbiakkan di batuan tiruan dari silika yang dibuat semirip mungkin dengan batuan Mars.

Kondisi ini cukup membuat B. subtilis bertahan, meskipun pada akhirnya keba­nya­kan dari mereka mati. Hal itu menun­juk­kan bahwa jika memang ada kehidupan di Mars yang bisa ditemukan, mungkin ke­­hidupan tersebut tersembunyi jauh di bawah permukaan planet ini.

Untuk ke depannya, para peneliti beru­saha menindaklanjuti penelitian ini dan me­ngetahui secara pasti bagaimana senyawa mematikan di permukaan Mars tersebut mem­bunuh sel-sel hidup. (sa/ngc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi