SEMUA orang menyadari bahaya menggunakan ponsel saat mengemudi. Namun ternyata menggunakan ponsel saat berjalan kaki juga sama berbahaya.
Sejumlah pejalan kaki mengaku seringkali terlalu sibuk menggunakan ponsel saat berjalan kaki sehingga berisiko mengalami kecelakaan atau terluka.
Menurut periset di University of Queensland di Australia, berjalan sambil sibuk dengan ponsel mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan di garis yang lurus.
Pejalan kaki juga bakal kesulitan mempertahankan kecepatan normal saat berjalan kaki. Buktinya sudah jelas, riset ini meminta 26 orang melakukan percobaan.
Hasilnya, satu dari tiga orang mengakui mengalami ‘kecelakaan’ ketika sibuk berkutat dengan ponsel mereka saat berjalan kaki. Diantaranya terjatuh, tersandung sesuatu di jalanan, bertubrukan dengan benda atau orang lain. Ini sesuai dengan riset sebelumnya, bahwa berjalan sambil berponsel meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
Memainkan ponsel ataupun gadget ketika berkendara memang tidak dibenarkan. Selain akan mengganggu konsentrasi, perilaku tersebut juga bisa merugikan pengguna jalan lainnya. Namun, bagaimana jika bermain ponsel sambil berjalan?
Kini Honolulu menjadi kota besar pertama di Amerika Serikat (AS) yang melarang pejalan kaki memainkan ponsel, mengirim SMS, atau menggunakan perangkat digital lain saat menyeberangi jalan.
Tertabrak di penyeberangan
Tindakan tersebut akan mulai diberlakukan di kota terbesar di Hawaii ini pada Oktober 2017 mendatang. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan dan korban jiwa akibat terganggunya konsentrasi seseorang saat berjalan.
Pelaku yang tertangkap basah menggunakan perangkat digital, termasuk laptop dan kamera digital, diancam denda 15-35 dolar AS. Panggilan darurat tidak dikenai larangan tersebut.
Undang-undang tersebut dikenal dengan sebutan "Distracted Walking Law", ditandatangani Wali Kota Honolulu, Kirk Caldwell pada Kamis pekan lalu. Dewan kota menyetujui undang-undang ini dengan suara 7-2.
Aturan perundang-undangan yang akan berlaku per 25 Oktober 2017 ini menyatakan bahwa tidak ada pejalan kaki yang diperbolehkan menyeberang jalan atau jalan raya sambil menggunakan perangkat elektronik.
Pejalan kaki yang tertangkap basah memainkan ponsel lebih sekali diancam denda hingga 99 dolar AS. Undang-undang baru ini menghadapi protes dari beberapa anggota masyarakat yang menuduh pemerintah membuat aturan berlebihan. Namun, Caldwell punya alasan tersendiri.
"Kami memiliki perbedaan yang tidak menguntungkan karena menjadi kota besar dengan lebih banyak pejalan kaki yang tertabrak di penyeberangan, terutama manula, daripada kota-kota lain di negara bagian ini," jelas Caldwell.
Menurut data Dewan Keamanan Nasional AS, angka kecelakaan yang melibatkan ponsel mencapai lebih 11 ribu kasus di AS antara 2000-2011. Angka ini kemungkinan bertambah pada tahun-tahun terakhir. (rtr/tpc/wkp/es)