Jadilah Teladan bagi Masyarakat dalam Bertransportasi

Jakarta, (Analisa). Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Salah satunya adalah pembinaan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui program “Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional. Pada 2018 ini penyelenggaraan yang ke-8.

Pelaksanaan seleksi Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 2018 berlangsung pada 8-12 Oktober 2018 di Jakarta diikuti 70 pelajar dari 27 provinsi. Tujuh provinsi tidak mengirim pelajarnya yiatu, Sumut, Kepri, Sulut, Sultra, Papua, Papua Barat dan Maluku Utara.

Aspek penilaian kegiatan ini meliputi, kepemimpinan, kemampuan berbiacara di depan umum, pemahaman peraturan/norma/etika, meteri karya tulis, uji materi dan kemampuan talenta pelajar.

Peserta juga diberi materi pengetahuan tentang public speaking, bahaya narkotika, pertolongan pertama pada kecelakaan, safety riding and driving (IDDC), The Power of Social Media, manajemen kam­panye keselamatan, peranan Jasa Raharja dalam penanganan korban kecelakaan lalu lintas dan motivasi pengembangan potensi dan kepribadian pelajar pelopor serta wawasan kebangsaan.

Para penilai independen kegiatan ini terdiri atas pengamat transportasi, aka­demisi, Polri, dan psikolog.

Terpilih sebagai juara pertama adalah, Qummas Naziq Yustiary, (SMAN 1 De­mak, Jateng) dengan karya ilmiahnya, Hali­lintar Helm Lalu Lintas Pintar Solusi Keselamatan Jalan Era Sekarang dan memperoleh point 83,37. Juara II, Anindya Rafa Putri (SMAN 2 Yogyakarta) dengan  karya ilmiahnya berjudul Automatic Traffic Light Timer Using Arduinomega2560 R3 and Ultrasonic Sensor, memperoleh nilai 81.32.Sedangkan juara III diraih Jessica Cornelia Ivanny, siswi SMA Santo Paulus Pontianak Kalimantan Barat dengan karya ilmiah berjudul Oplet, Layanan Angkot Online Berbasis Mobile Application Untuk Menurunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas dan memperoleh poin 80.01.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, dalam sambutan penutupan yang dibacakan Direktur Pembinaan Ke­selamatan Risal Wasal di Jakarta, Jum at berharap, adanya komitmen dari semua pihak terkait dalam menangani keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan secara komprehensif.

“Targetnya untuk menekan tingkat fatalitas, terutama jumlah korban mening­gal dunia yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas di jalan,” ujarnya.

Budi Setiyadi mengatakan, pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini sejalan dengan telah terbentuknya Pemuda Pelopor Keselamatan Transportasi Jalan di dunia yang pertama kali dideklarasikan pada 23-24 April 2007 di Genewa Swiss.

Budi berharap, kegiatan ini bermanfaat bagi peningkatan keselamatan transportasi darat khususnya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Diharapkan pada tahun yang akan datang Pemilihan Pelajar Pelo­por Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini dapat diikuti lebih banyak pelajar.

Kepada para pelajar, Budi Setiyadi berpesan agar tetap melanjutkan semangat untuk menyampaikan pesan keselamatan bagi lingkungan sekolah dan masyarakat. Menurut dia, pelajar yang mengikuti kom­petisi ini adalah agen perubahan ter­hadap lingkungan keluarga dan ling­kungan sekolah untuk sadar terhadap keselamatan berlalu lintas.

Setelah berakhirnya kegiatan ini, kata Budi, hendaknya para peserta dapat melanjutkan aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat untuk berperan aktif dalam program-program keselamatan yang dise­leng­garakan pemerintah daerah dimana peserta berdomisili. “Jadilah teladan bagi masyarakat dalam bertransportasi,” ujar­nya.

Para peserta ditawari prioritas masuk lembaga pendidikan yang dikelola Ke­menterian Perhubungan dan karya ilmiah­nya akan dibantu untuk dipatenkan. (try)

()

Baca Juga

Rekomendasi