India Cabut Anjuran Perjalanan Ke Kashmir

india-cabut-anjuran-perjalanan-ke-kashmir

Srinagar, (Analisa). Pemerintah India akan men­cabut anjuran perjalanan ke wila­yah sengketa Kashmir mulai Ka­mis (10/10), dua bulan setelah mere­ka menyiagakan pasukan ke­amanan di sana sebelum akhirnya mencabut status khusus wilayah itu.

Pencabutan anjuran perjalanan yang dikeluarkan pada 2 Agustus lalu itu disampaikan oleh peme­rintah negara bagian berpenduduk mayoritas Muslim, Jammu dan Kashmir, demikian pernyataan tertulis pemerintah India, Selasa (8/10).

Ribuan wisatawan, peziarah, dan pekerja India pergi mening­galkan wilayah itu di awal Agustus usai pemerintah mengeluarkan pe­ringatan keamanan atas kemung­kinan serangan militan dari kelom­pok yang didukung Pakistan, walau­pun hal itu dibantah oleh pemerintah Pakistan.

Layanan telepon dan internet diblokir seiring dengan pemba­tasan aktivitas masyarakat di be­berapa area untuk mencegah terja­dinya unjuk rasa, beberapa jam sebe­lum India mengumumkan pen­cabutan status khusus Jammu dan Kashmir.

Sebagian pasukan penertiban di wilayah itu mulai ditarik, se­mentara layanan telepon dan inter­net masih diblokir di sebagian besar wilayah lembah Kashmir.

Media mengabarkan sejumlah anggota partai Konferensi Nasio­nal pusat telah diizinkan bertemu dua pemimpin senior yang ditahan di bawah situasi siaga wilayah Jammu dan Kashmir.

Kashmir sendiri disebut "Surga di Bumi" karena dikenal dengan pemandangan alam berupa gu­nung-gunung, gletser, dan Danau Dal yang merupakan tempat wisata Kaisar Mughal untuk menghindari panasnya daratan India, berabad-abad lalu.

Wilayah Kashmir terbagi untuk Pakistan dan India, yang kemudian keduanya mengklaim wilayah itu secara utuh. Ada lebih dari 40.000 orang terbunuh dalam sebuah peristiwa pemberontakan di Kashmir bagian India sejak 1989.

Pemerintah India di bawah Per­dana Menteri Narendra Modi menyebut bahwa pencabutan status khusus Jammu dan Kashmir diperlukan untuk menginte­grasi­kan wilayah itu secara penuh dengan India dan mendorong perkembangannya.

Sementara para kritikus meng­anggap keputusan itu justru akan memicu pengucilan lebih lanjut serta perlawanan bersenjata.

Saat ini, dengan rencana penca­butan anjuran perjalanan oleh pe­merintah India, Inggris dan ne­gara-negara lainnya tetap mem­berikan anjuran perjalanan yang men­cegah warganya bepergian ke Jam­mu dan Kashmir, di mana se­buah serangan granat terjadi pada akhir pekan lalu dan melukai sepu­luh orang. (Ant/Rtr)

()

Baca Juga

Rekomendasi