Analisadaily (Medan) - Pelaksana tugas (Plt) Walikota Medan, Akhyar Nasution, mendukung penuh upaya peningkatan kompetensi wartawan.
Akhyar berharap peningkatan kompetensi yang dilakukan bisa membuat wartawan semakin profesional sehingga menjalankan tugas jurnalistik dengan baik tanpa mengabaikan fungsinya sebagai social control di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikannya ketika menerima kunjungan pengurus Kelompok Kerja (Pokja) PWI Kota Medan di Balaikota Medan, Kamis (21/11).
Selain bersilaturahmi dan memperkenalkan diri, kedatangan pengurus Pokja PWI Medan juga ingin menyampaikan program kerja sekaligus membangun sinergitas dengan Pemko Medan, terutama dalam mendukung pembangunan yang tengah dijalankan.
Di samping itu, Pokja PWI Kota Medan juga ingin meningkatkan kompetensi dan profesionalisme wartawan dalam melakukan peliputan serta penyajian berita.
Adapun pengurus Pokja PWI Kota Medan yang hadir antara lain Rifki Warisan selaku Ketua, Zulkifli Harahap (Wakil Ketua), Fakhrur Rozi (Wakil Ketua), Sugiatmo (Sekretaris), Donna Hutagalung (Wakil Sekretaris) dan Akhmad Fuad (Wakil Bendahara). Kedatangan mereka didampingi Wakil Ketua OKK PWI Sumut, Khairul Muslim.
Dalam pertemuan dengan Plt Walikota Medan, Rifki menjelaskan terbentuknya Pokja PWI Kota Medan merupakan salah satu upaya PWI Sumatera Utara untuk membangun kerjasama dengan Pemko Medan. Sebab PWI Sumut banyak melihat kerjasama yang bisa dilakukan dengan Pemko Medan.
Peningkatan Kompetensi
Tidak hanya dalam menyosialisasikan dan mewujudkan program pembangunan, baik yang telah maupun sedang dilakukan Pemko Medan lewat pemberitaan, tetapi juga peningkatan kompetensi dan profesionalisme wartawan.
"Banyak program kerja yang telah kita siapkan, salah satunya dalam waktu terdekat ini menggelar diskusi publik tentang problema yang ada di Kota Medan. Kita akan hadirkan sejumlah narasumber untuk membahasnya, termasuk solusi mengatasinya. Rencananya diskusi publik ini akan kita laksanakan pertengahan Desember 2019. Untuk itu kita harapkan dukungan penuh Pemko Medan," kata Rifki.
Wakil Ketua Pokja PWI Kota Medan, Zulkifli Harahap menambahkan, selain membangun kerjasama dengan Pemko Medan, kehadiran Pokja PWI Kota Medan dalam rangka untuk melakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi wartawan.
Dengan pembinaan dan peningkatan kompetensi yang dilakukan, diharapkan para wartawan dapat menjalankan tugas jurnalistik dengan profesional serta sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pokok Pers.
"Kita miris melihat tidak sedikit wartawan yang dalam melakukan tugas jurnalistik yang kurang beretika dan mengabaikan Kode Etik Jurnalistik maupun UU Pokok Pers. Untuk itulah Pokja PWI Kota Medan merasa perlu dilakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi wartawan. Kita ingin wartawan yang menjalankan tugas jurnalistiknya benar-benar profesional," jelas Zulkifli.
Didampingi Kabag Humas Setdako Medan. Arrahman Pane dan Kabag Agama Adlan, Akhyar Nasution mengucapkan selamat atas terbentuknya Pokja PWI Kota Medan. Diharapkannya, kehadiran organisasi ini dapat menjadi wadah berkumpulnya para jurnalis cetak, elektronik maupun online.
Dikatakannya, Pemko Medan siap bekerjasama dengan Pokja PWI Kota Medan, terutama dalam memajukan pembangunan di ibukota Provinsi Sumut.
Selanjutnya, Akhyar pun menyampaikan ucapan terima kasihnya karena pengurus Pokja PWI Kota Medan menyatakan kesiapannya mendukung pembangunan yang sedang dan telah dilaksanakan Pemko Medan melalui pemberitaan.
Dengan dukungan yang diberikan tersebut, kata Akhyar, masyarakat pun mengetahui apa capaian kinerja yang telah dilakukan Pemko Medan.
"Saya juga mendukung penuh upaya peningkatan kompetensi wartawan. Semoga dengan peningkatan kompetensi yang dilakukan nanti, para wartawan semakin profesionalisme sehingga dapat menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik tanpa mengabaikan fungsinya sebagai social control di tengah masyarakat," ungkapnya.
Yang lebih terpenting lagi, Akhyar pun berharap agar Pokja PWI Kota Medan dapat mendukung peradaban Kota Medan melalui pemberitaan yang disajikan, termasuk terus mengedukasi masyarakat agar memiliki sense of belonging (rasa memiliki) atas Kota Medan.
"Apabila masyarakat memiliki sense of belonging, Insya Allah pembangunan yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Sebab, tanpa dukungan penuh masyarakat, Pemko Medan sulit untuk melaksanakan seluruh program pembangunan," pungkasnya.
