Sanaa, (Analisa). Setidaknya sembilan warga sipil tewas akibat serangan udara di timur kota ketiga Taiz di Yaman. Dua di antara korban ialah anak-anak.
Dilansir dari Aljazeera, serangan udara di distrik Mawiya, Jaiz, ini dilakukan koalisi pimpinan Arab Saudi-Uni Emirat Arab (UEA).
Seorang dokter di rumah sakit Al-Thawra mengatakan kepada kantor berita AFP, Minggu (26/5) serangan udara ini dilakukan koalisi militer pimpinan Saudi.
Dokter yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan sejumlah orang lainnya terluka.
Pemberontak Houthi lewat kantor berita Saba mengatakan serangan udara itu menghantam sebuah pompa bensin.
Kota Taiz diketahui dikepung oleh pemberontak Houthi tetapi dikendalikan oleh pasukan pro-pemerintah Yaman, yang didukung oleh koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Sebanyak enam orang korban dimakamkan di ibu kota Sanaa. Mereka merupakan empat saudara kandung yang tewas dalam serangan udara yang terjadi pekan lalu.
Dua petugas kesehatan Rusia terluka dalam serangan yang sama.
Keluarga, teman dan tetangga membawa peti mati ke masjid untuk melakukan salat terakhir.
"Empat saudara lelaki saya terbunuh," kata Osamah al-Surmi. "Adikku Siham, saudara-saudaraku Abdulrahman, Khaled dan Wasim. Ayah dan aku adalah satu-satunya yang selamat. Kami di sini untuk menguburkan mereka. Rumah kami hancur," tambahnya.
PBB menyebut konflik empat tahun di Yaman ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ada lebih dari 24 juta orang atau lebih dari dua pertiga populasi membutuhkan bantuan. Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, terbunuh. (Ant/AFP)