Seminar dan Pameran Anti Gempa HAKI

seminar-dan-pameran-anti-gempa-haki

Medan, (Analisa). Seminar dan pameran terkait perkemba­ngan terkini dan berbagai jenis produk kon­struksi bangunan tercanggih anti gempa akan diselenggarakan Himpunan Ahli Kon­struksi Indonesia (HAKI) Komda Sumut yang berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (19-20 Juli 2019) di Tiara Convention Hall, Jalan Cut Meutia Medan.

Ketua HAKI Komda Sumut Ir Daniel Rambi Teruna, MT PhD IP-U bersama Ketua Panitia Ir Wadi Huang MM, serta Wakil Ketua Panitia Ronal HT Simbolan ST MT, Sekretaris Johannes Sibagariang STMSc dan Ketua Bidang Ir Sumarlin Satio dan Ir Liman­toba mengutarakan hal itu, usai menggelar rapat panitia Sabtu (13/7) di Medan.

Menurut Daniel, tujuan dari seminar se­bagai kegiatan rutin HAKI Komda Su­mut setiap tahun agar semua tenaga ahli teknik sipil  bisa memperoleh  masukan ilmu dan penge­tahuan  terbaru mengenai teknologi terkini dalam bidang konstruksi bangunan, terutama konstruksi anti gempa yang wila­yah Indonesia rawan bencana tersebut.

Mengenai peserta yang ikut dalam seminar itu, baik Daniel Rambi Taruna ataupun Wadi Huang mengaku berasal dari para profesional, konsultan, kontraktor dan ma­hasiswa bidang teknik sipil. “Dari 200 yang ditetapkan semula, ternyata yang ikut men­daftar sudah mencapai 250 peserta sehingga sudah melebihi target,” katanya.

Ketua Panitia Wadi Huang menyebutkan narasumber untuk seminar dan short course itu terdiri dari dua dosen ITB Bandung Prof Dr Ir Bambang Budiono ME, judul: “Design Berbasis Kinerja untuk Struktur Beton Tahan Gempa”, Prof Dr Iswandi Imran, serta Dr Shamsul bin Kamaruddin BSc dari Badan Tenaga Ahli Reseach senior Malaysia, serta sejumlah pemakalah lainnya dari ahli konstruksi bangunan tahan gempa, termasuk Ketua HAKI Komda Sumut Ir Daniel R Teruna.

Seminar yang bekerja sama dengan USU dan Universitas Simalungun serta sejumlah perusahaan, akan dirangkai dengan pameran di lokasi yang sama Tiara Convention Hall dengan menampilkan berbagai produk kon­struksi tahan gempa dari dalam dan luar negeri.

“Khusus pameran yang akan mema­jangkan berbagai peralatan monitor atau pengukur kekuatan ketahanan sebuah pon­dasi bangunan untuk gempa lengkap dengan bahan-ba­ngunannya berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu, dan terbuka un­tuk umum tanpa dimungut ba­yaran,” kata Daniel, sembari mengajak masyarakat untuk datang menyaksi­kan pameran yang berlang­sung sejak pagi sampai sore.

Baik Daniel Teruna ataupun Wadi Huang mengaku pameran itu sangat bermanfaat bagi masyarakat pemilik bangunan ataupun pelaku jasa konstruksi karena me­ngingatkan akan pentingnya bangunan bertingkat atau non-bertingkat dirancang dan dibangun dengan sistem anti gempa.

“Bukan hanya bangunan yang akan diba­ngun tetapi bangunan lama pun bisa ditata ulang (retrofitting) dengan mema­sukan alat atau bahan bangunan jenis struktur beton anti gempa,” ujar Daniel yang me­ngaku sudah banyak, namun belum semua,  ba­ngunan ber­tingkat di Kota Medan meng­gunakan teknologi anti gempa seperti itu. (rel/hers)

()

Baca Juga

Rekomendasi