Cerpen

Sekolah Baruku

sekolah-baruku

Oleh: Agnes Wijaya

TIDAK terasa liburan sekolah akan lewat. Aku akan memasuki sekolah baruku. Aku terpaksa pindah dari sekolah yang dulu karena terlalu jauh dari rumah dan uang sekolahnya agak mahal. Sungguh mengecewakan, tapi aku berharap semoga aku bisa berteman dengan banyak orang.

Esoknya , aku segera bangun dari tempat tidur , lalu mandi dan memakai seragam , ditambah pula memakai pita merah di kerah seragamku. Habis itu, aku sarapan, memakai sepatu sekolah dan pergi ke sekolah diantar ayah.

"Da...da, ibu , Vina pergi ke sekolah dulu ya. Sampai jumpa," kataku kepada Ibu dengan penuh kasih sayang

"Da...,dah nak, belajar yang rajin ya," jawab ibu sembari melambaikan tangan  kepadaku.

"Hati-hati ya , Ayah bawa motornya. Jangan ngebut masih keburu waktunya." Lanjut Ibu berbicara pada Ayah.

Ayah hanya mengangguk mengerti dan mulai mengantarkan ku ke sekolah baru. Setelah sampai, aku turun dari motor dan melambaikan tangan kepada Ayah. Kulihat ada mading kelas. Aku segera lihat dan aku masuk ke kelas 5-C. . Kulihat tidak banyak kursi yang kosong. Dengan berhati-hati , aku duduk di sebelah cewek yang berambut ikal.

"Hai , namaku Sherly. Siapa namamu? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya," tanya Sherly penasaran dan mengulurkan tangannya

"Namaku Vina. Aku baru saja pindah  ke sekolah ini. Salam kenal," jawabku pada Sherly.

"Oh, murid baru ya," tasnya Sherly memperjelas kata-kataku dan tersenyum. Lalu aku pun tersenyum kembali.

Di hari pertama sekolah, biasanya kami tidak belajar. Guru hanya memberi nasihat dan menyuruh perkenalan. Haa...hal yang paling tidak kusuka. Setelah itu , aku dan Sherly hanya berbincang-bincang mengenai sekolahku yang dulu, keadaan di sana dan mengapa aku pindah sekolah.

Saat pulang, ku ajak Sherly ke rumahku. Ia menyetujuinya. Kami pun berjalan kaki menuju ke rumahku.

Sesampainya di rumah, Sherly bertemu Ibu dan mengucap salam. Ibu membalasnya sambil tersenyum. Ibu mengajaknya makan siang bersama. Kami bermain-main di halaman hingga lupa waktu.

"Vina, aku harus pulang sekarang. Sudah mau sore soalnya. Lain kali kita main lagi ya," ucap Sherly khawatir.

"Baiklah, aku akan mengantarmu sampai ke pintu depan," jawabku.

"Bye , Vina," ucap Sherly

"Bye , Sherly. Hati-hati, ya," sahutku sedih.

Hari ini cukup indah karena aku bisa mendapatkan teman yang baik dan pengertian. Aku beruntung. Aku merasa bahwa pindah sekolah bukan keputusan yang salah.***

()

Baca Juga

Rekomendasi