India Siap Jadi Negara Keempat

india-siap-jadi-negara-keempat

PARA pemimpin Badan Anta­riksa India didesak untuk segera menetapkan tanggal baru pelun­curan misi ke bulan, setelah pembatalan pemberangkatan misi pada Senin (15/7). Peluncuran misi ke Bulan dari Organisasi Peneli­tian Antariksa India (ISRO), Chan­dra­yaan-2, yang dijadwal­kan pada Se­nin dini hari pukul 02.51 telah dihen­tikan saat hitungan mundur di menit 56 detik 24.

Komite ahli tengah menyeli­diki pe­nyebab hambatan teknis yang mem­batalkan India untuk menjadi negara keempat, setelah Rusia, Amerika Seri­kat (AS)  dan Tiongkok yang menda­ratkan pesawat ruang angkasa di Bulan.

Roket Chandrayaan-2 atau Moon Chariot 2, bagian penting dari program luar angkasa India yang ambisius dikabarkan masih bisa diluncurkan pa­da 29 atau 30 Juli. Jika tidak memung­kinkan, peluncuran harus menunggu hingga September atau lebih, lapor media.

"Saat ini, tidak mungkin me­ngata­kan kapan peluncuran dapat dijad­wal­kan. Sebuah komite masih menyelidiki kesa­lahan prosedur," ujar seorang pejabat dari Organisasi Penelitian An­ta­riksa India kepada Hindustan Times dengan syarat anonimitas.

ISRO menyalahkan hambatan tek­nis karena membatalkan peluncuran dengan sisa 56 menit dan 24 detik pada hitungan mundur.

"Sebagai tindakan pence­gahan, pe­lun­curan Chandrayaan-2 telah diba­talkan," tambahnya.

Badan antariksa tidak membe­rikan indikasi segera ka­pan akan mencoba lagi, tetapi para ahli mengatakan ISRO akan berhati-hati.

"Jika peluncuran tidak terjadi dalam 48 jam ke depan, itu bisa ditunda selama beberapa bulan sampai kita mendapat­kan pe­luang peluncuran yang tepat," jelas Ravi Gupta, seorang ilmuwan yang sebelumnya adalah Badan Pene­litian dan Pengembangan Perta­hanan kelolasn pemerintah.

Menurut Gupta,  penghentian menit-menit terakhir untuk peng­hitungan mundur adalah 'kepu­tusan yang benar-benar berani' setelah semua upaya direncana­kan.

Misi Berbiaya Rendah

Laporan berita mengutip seorang pejabat ISRO yang tidak disebutkan namanya mengatakan masalah terjadi selama tahap terakhir menghidupkan roket.

India telah menghabiskan sekitar US$140 juta untuk Chan­drayaan-2, merancang dan mem­bangun hampir semua kompo­nennya di dalam negeri. Banyak yang memuji misi ini sebagai salah satu yang termurah dalam per­lombaan luar angkasa.

Peluncuran ini akan menjadi perja­lanan ke bulan ketiga tahun ini dari seluruh dunia. Tiongkok menempat­kan misi Chang'e 4 di permukaan bulan pada Januari, sementara Beresheet se­ni­lai 100 juta dolar Israel jatuh ketika ber­usaha untuk menjadi misi pertama yang didanai swasta pada bulan April.

Pendaratan lembut di Bulan akan menjadi lompatan besar ke depan da­lam program luar ang­kasa India. Ke­banggaan nasional diper­taruhkan keti­ka Perdana Menteri Narendra Modi telah berjanji untuk meluncurkan misi luar angkasa berawak pada 2022.

Misi ini mengikuti misi India kelas tinggi namun berbiaya rendah, Manga­lyaan yang me­nem­patkan pesawat ru­ang ang­kasa di orbit sekitar Mars pada 2014 di sebagian kecil dari biaya pro­yek-proyek yang sebanding oleh keku­atan ruang angkasa yang sudah mapan seperti Amerika Serikat, yang sering­kali menelan biaya miliaran dolar.

Misi India melibatkan pengor­bit 2,4 ton yang akan mengelilingi Bulan sela­ma sekitar satu tahun untuk mengambil gambar dan menguji atmosfer. Seorang pen­darat bernama Vikram akan mem­ba­wa bajak ke permukaan dekat kutub selatan bulan.

Misi bulan pertama India pada 2008 tidak mendarat di Bulan, tetapi meng­orbit Bulan mencari air menggunakan radar. New Delhi juga berambisi untuk men­daratkan penyelidikan di Mars, me­nyusul keberhasilan pengorbit Mangalya. (afp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi