Suriah Buka Koridor Kemanusiaan

suriah-buka-koridor-kemanusiaan

Beirut, (Analisa). Pasukan pemerintah Suriah mem­buka sebuah koridor, Kamis (22/8), un­tuk mereka yang ingin mening­gal­kan wilayah pembe­ron­tak di Suriah Barat Laut, di­mana serangan militer darat telah dilancarkan, demikian dilaporkan media negara.

Puluhan ribu orang melarikan diri ke arah perbatasan Turki da­lam be­berapa hari terakhir se­mentara sera­ngan udara dan darat dilancarkan di se­jumlah wilayah di Idlib dan Hama di daerah barat laut, benteng perta­hanan besar terakhir pemberontak.

Setelah runtuhnya gencatan senjata singkat bulan ini, pasukan militer Su­riah, yang didukung oleh Rusia, kini ber­gerak ke sebuah kota di pro­vinsi Idlib yang dikuasai pembe­rontak sejak 2014.

PBB menyatakan ratusan orang tewas sejak serangan yang dimulai akhir April. Lebih dari 500 ribu orang telah diungsikan sejak itu. Sebagian besar yang melarikan diri masuk lebih jauh ke dalam benteng pemberontak dan ke arah perbatasan, semen­tara sekitar 30 ribu orang melari­kan diri ke wilayah pemerintah.

“Republik Suriah Arab meng­umum­kan dibukanya koridor kemanu­siaan di kota Soran ... untuk memung­kinkan warga yang ingin keluar,” lapor kantor berita SANA, mengutip sumber kemen­terian luar negeri.

Kantor berita itu melaporkan ko­­ridor akan memungkinkan warga sipil untuk meninggalkan wilayah selatan Idlib dan utara Hama. Pemerin­tah akan mem­beri­kan mereka makanan, perlin­dungan, dan perawatan keseha­tan, katanya.

Naji Mustafa, juru bicara koalisi pem­berontak Front Pem­bebasan Na­sional, menolak di­bukanya koridor ter­akhir sebagai satu upaya untuk menjatuhkan moral.

“Tidak mungkin hari ini bagi me­reka untuk menuju wilayah rezim Suriah. Mereka sebenarnya melarikan diri dari rezim,” imbuh­nya.

PBB memperkirakan jumlah pen­du­duk Suriah Barat Laut hampir tiga juta orang. Sebagian besar tersebar di wilayah itu setelah melarikan diri dari pertem­puran di beberapa daerah di Suriah yang Presiden Bashar al-Assad re­but kembali dengan bantuan Ru­sia dan Iran.

Moskow dan Damaskus me­nya­ta­kan mereka merespon se­rangan militan yang dilancarkan oleh pecahan Nusra Front, aliansi yang kini dikenal dengan Hayat Tahrir al-Sham. Aliansi ini kini merupakan pasukan yang domi­nan di Idlib, dimana sejumlah faksi dukungan Turki juga menun­jukkan kehadiran­nya. (Rtr/echo)

()

Baca Juga

Rekomendasi