California, (Analisa). Terorisme bisa berasal dari latar belakang dan profesi apa saja, tak peduli agamanya. Hal ini dibuktikan dengan ditangkapnya seorang pria yang berprofesi sebagai koki di Long Beach, California, Amerika Serikat (AS).
Ia ditangkap polisi setelah ketahuan merencanakan sebuah penembakan massal. Pria tersebut berniat melakukan penembakan brutal di hotel Marriott setempat.
Seperti dilansir CNN, Kamis (22/8), pria bernama Rodolfo Montoya (37) ini dituduh berencana menembak para pegawai dan tamu di hotel Marriott, tempat dia bekerja sebagai koki.
Kepala Kepolisian Long Beach, Robert Luna, dalam konferensi pers menyebut Montoya ditangkap di rumahnya di wilayah Huntington Beach, setelah polisi menerima informasi soal rencana penembakan massal itu dari salah satu rekan kerja Montoya.
"Tersangka Montoya memiliki rencana yang jelas, niat yang jelas dan alat untuk melancarkan sebuah tindak kekerasan yang mungkin bisa memicu banyak korban tewas," sebut Luna dalam konferensi pers.
Kepolisian menyita sejumlah besar senjata api bertenaga tinggi, perlengkapan taktis, dan magasin berkapasitas tinggi dalam penggeledahan di rumah Montoya.
Montoya diketahui tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya yang bisa menghalanginya untuk mendapatkan senjata api secara legal.
Kantor jaksa Los Angeles County mengharapkan Kepolisian Long Beach untuk segera menyerahkan dokumen kasus ini. Montoya akan dihadirkan dalam persidangan pada Kamis (22/8) waktu setempat.
Penangkapan terhadap Montoya ini menjadi rentetan terbaru dalam penahanan dan penyelidikan terhadap ancaman penembakan massal. Sedikitnya 28 orang ditangkap sejak penembakan massal di El Paso, Texas dan Dayton, Ohio yang terjadi awal bulan ini.
Setelah tragedi penembakan massal itu, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) merilis arahan untuk seluruh badan penegak hukum di AS untuk melakukan penaksiran terhadap ancaman baru. (Ant/Rtr)