Ho Terpilih sebagai Kepala Eksekutif Makau

ho-terpilih-sebagai-kepala-eksekutif-makau

Beijing, (Analisa). Ho Iat Seng terpilih sebagai Kepala Eksekutif Wilayah Admi­nistrasi Khusus Makau untuk pe­riode lima tahun mendatang da­lam pemilihan, Minggu (25/8).

Mantan Ketua Lembaga Le­gislatif Makau itu meraih 392 dari 400 suara anggota Komite Pemili­han (CE) di wilayah bekas jajahan Portugal tersebut.

Pria berusia 62 tahun tersebut bakal menggantikan Fernando Chui Sai On setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat Tiongkok.

Pemilihan kepala eksekutif tersebut berlangsung lancar mulai pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB) di kota itu.

Setelah 30 menit proses pe­milihan, Ketua Bidang Pemi­lihan CE Song Man Lei kepada anggota seluruh anggota CE dan media me­nyatakan," Tuan Ho Iat Seng me­raih 392 suara CE."

Dari 400 suara anggota CE yang diperebutkan, Ho meraih 392 suara, tujuh suara abstain, dan satu suara tidak sah seba­gaimana pengumuman dari Bi­dang Pemilihan CE yang dikutip Tiongkok Daily.

Kepala eksekutif terpilih akan mengucapkan sumpah jabatan pada 20 Desember 2019 dalam se­re­moni yang menandai 20 tahun kembalinya Makau ke Tiongkok.

Dalam pidato kemenangan­nya, Ho menegaskan akan melan­jutkan prinsip "satu negara, dua sistem" dan pernya­taan tentang orang lokal memimpin Makau de­­ngan otonomi luas.

"Saya akan menjalankan tugas dengan teguh dan menja­lankan pemerintahan ini untuk melayani rakyat sesuai dengan undang-un­dang dasar," ujarnya.

Pria kelahiran Makau pada 12 Juni 1957 itu sebelumnya men­jabat Ketua Dewan Legislatif pa­da Oktober 2013-Juli 2019.

Anggota Komite Tetap Kong­res Nasional Rakyat Tiong­kok (NPC) sejak 2001 itu mengajukan pengunduran diri sebagai Ketua Dewan Legislatif pada April 2019 untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Eksekutif Makau.

Makau yang berada 70 kilo­meter di sebelah baratdaya Hong Kong dan 145 kilometer di sebelah baratdaya Guang­zhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok, merupa­kan koloni Portugal sejak abad ke-16.

Pemerintah Portugal menye­rahkan kedaulatan kota judi ter­besar di Asia itu kepada peme­rintah Tiongkok pada 1999 dengan status sama dengan Hong Kong.

Penduduk Makau yang diper­ki­ra­kan berjumlah 672 ribu jiwa itu kebanyakan berbahasa Kanton selain Man­darin, Inggris, dan Por­tugis.

Papan petunjuk jalan dan papan nama di Makau meng­gunakan dua bahasa, Mandarin dialek Kanton dan Portugis. Makau juga memiliki mata uang tersendiri yakni Pataka (MOP). Nilai tukar 1 MOP sekitar Rp1.750-an, mirip-mirip dengan dolar HK.

Bangunan tua peninggalan Portugal banyak terdapat di Makau yang dapat ditempuh perjalanan darat, baik dengan kerera api maupun mobil, dari daratan Tiongkok melalui Zhuhai itu. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi