Terkait Perang Narkoba

Filipina Tidak Izinkan PBB Lakukan Penyelidikan

filipina-tidak-izinkan-pbb-lakukan-penyelidikan

Manila, (Analisa). Menteri Luar Negeri Filipina, Teo­doro Locsin, Rabu (11/9), mengatakan pemerintah Manila  tidak akan mengizinkan kunjungan Perseri­katan Bangsa-bangsa (PBB) untuk me­nyelidiki perang berdarah terhadap narkoba.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyetujui resolusi pada Juli untuk menyusun laporan kompre­hensif ten­tang tindakan keras tiga tahun Pre­siden Rodrigo Duterte, di mana seti­daknya 6.700 orang tewas dalam apa yang dikatakan polisi sebagai baku tembak dengan para bandar narkoba yang menentang penangkapan.

Ribuan pengguna narkoba yang sebagian besar kaum miskin perkotaan juga telah terbunuh, banyak dalam keadaan misterius. Kelomwpok-ke­lom­pok hak asasi manusia menuduh polisi menutup-nutupi secara sistema­tis dan mengeksekusi semua orang yang terkait dengan narkoba, suatu tuduhan yang ditolak polisi.

Ditanya dalam sebuah wawan­cara televisi apakah para penyelidik PBB diizinkan untuk bekerja di Fi­lipina, Menlu Locsin mengata­kan: "Tidak. Karena mereka sudah ber­pra­sangka."

"Saya sudah mengatakan ba­jinga­n itu terutama wanita itu yang berting­kah seperti ratu di Alice in Wonderland pertama, pengha­kiman, kemudian persidangan. Tidak."

Locsin merujuk pada Agnes Calla­mard, pelapor khusus Ame­rika Serikat (AS)  tentang eksekusi di luar hukum, rangkuman, eksekusi arbiter. Dia telah menjadi kritikus setia bagi Duterte, yang telah mengancam akan menam­parnya dan telah memperingatkan se­be­lum­nya akan kampanye yang lebih berdarah.

"Tidak-saya tidak ingin mereka datang ke sini dan kemudian mengata­kan bahwa semua yang mereka kata­kan, tetapi belum terbukti, benar 'ka­rena kita meli­hatnya'. Bagaimana? Apakah mereka akan menggali kem­bali setiap mayat?" Locsin berkata.

"Tidak. Aku saya tidak akan mem­beri mereka kesempatan itu."

Resolusi itu keluar setelah seruan dari 11 pakar PBB yang mengkha­wa­tir­kan jumlah kematian "menge­jutkan" selama kampanye penting Duterte.

Duterte  juga menyebutnya penyeli­dikan PBB "sangat sepihak, sangat sempit,  partisan dan berbahaya".

Namun, Dutertte belum menga­ta­kan dia akan menyetujui penye­lidikan independen di wilayah Filipina, sean­dainya permintaan diajukan.(Ant/Rtr)

()

Baca Juga

Rekomendasi