Dosen Farmasi USU Gelar Pengabdian Masyarakat

dosen-farmasi-usu-gelar-pengabdian-masyarakat
LEMBAGA Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) menggelar pengabdian masyarakat dengan skema Dosen Wajib Mengabdi di Yayasan Al Razi Sinar Harapan, Johor Permai Medan, Sabtu (24/8) pekan lalu. 

 Dalam pengabdian tersebut Ketua Tim Dosen Wajib Mengabdi,  Prof Dr Wiryanto dibantu Prof Dr Julia Reveny, Dr Edy Suwarso, Dra Juanita Tanuwijaya, dan Drs Surjanto yang merupakan para apoteker senior dari Fakultas Farmasi USU tersebut mengusung tema “Penyuluhan tentang Pedoman Umum Upaya Pengobatan Sendiri”.

Ketua Tim Dosen Wajib Mengabdi,  Prof Dr Wiryanto mengungkapkan, bahwa pembangunan kesehatan diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Hal ini dilakukan agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. “Salah satu upaya yang dilakukan mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam mengupayakan kesehatannya sendiri,” katanya. 

Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri, lanjutnya, dikenal dengan istilah swamedikasi. Dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit-penyakit ringan, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain. 

“Bagi masyarakat awam yang praktis tidak cukup pengetahuan tentang obat, swamedikasi mengandung risiko terjadinya kesalahan penggunaan obat (drug misuse) ataupun penyalahgunaan obat (drug abuse) yang dampaknya bisa sangat luas dan membahayakan,” jelasnya. 

Untuk itulah, lanjutnya, LPM USU melalui Tim Dosen Wajib Mengabdi melakukan penyuluhan bertujuan agar masyarakat mampu melakukan Swamedikasi dengan baik.

Pada pengabdian tersebut diawali dengan pembukaan dan penyampaian tujuan penyuluhan oleh Prof Wiryanto. Dilanjutkan pengisian kuesioner oleh para peserta dan pemberian materi penyuluhan oleh Prof Julia Reveny. Hasil kuesioner dievaluasi oleh Dra Juanita Tanuwijaya beserta anggota tim yang lain untuk melihat tingkat pengetahuan dan sikap/tindakan melakukan swamedikasi sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan. Hasil analisis data kuesioner menunjukkan bahwa materi penyuluhan berhasil menaikkan kriteria pengetahuan dan sikap/tindakan melakukan swamedikasi dari kurang menjadi cukup.

Yayasan Al Razi Sinar Harapan dipilih menjadi tempat penyuluhan, karena sebagai lembaga pendidikan yang sedang berkembang baik, memiliki masyarakat dengan berbagai lapisan umur, latar belakang pendidikan dan pekerjaan, serta berasal dari berbagai pemukiman dan daerah sekitar. 

Pimpinan yayasan Dr Samran dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada LPM USU, dengan harapan di masa-masa yang akan datang akan diadakan kegiatan serupa dengan skema pengabdian berbeda. (mahjijah chair)

()

Baca Juga

Rekomendasi