Operasi Patuh Toba

operasi-patuh-toba

TANGGAL 11 September 2019 sesuai jadwal Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut Operasi Toba 2019 akan berkahir. Operasi ini sudah digelar sejak 28 Agustus atau selama 14 hari kerja. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas serta kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan perundang undangan lalu lintas. Operasi ini mengedepankan tindakan preventif dan refsesif yang diharapkan mampu mengendalikan, menangani, mengatasi dan mengurai kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas, dan fatalitas terhadap korban.

Beberapa hal yang patut digaris bawahi tujuan operasi ini. Yakni salah satunya adalah meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan perundang-undangan lalu lintas. Sehingga tercipta lalu lintas yang ramah bebas dari kemacetan, serta rendahnya tingkat kecelakaan lalu lintas. Target polisi dalam menggelar operasi ini terkesan hanya mencari pengendara yang tidak melengkapi surat-surat kederaan dan digelar di persimpangan yang membuat pengendara tidak bisa mengelakkan razia. Padahal selama ini yang meresahkan masyarakat adalah pengendara yang melanggar rambu-rambu lalu lintas (traffic light). Dipersimpangan yang terpasang traffic ligh malah bebas dari razia.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian pihak kepolisian saat menjalankan operasi adalah bebasnya pengendara tanpa memakai helm dan knalpot blong. Hal ini didapati saat malam hari khususnya Sabtu malam. Sekelompok remaja yang bergabung dalam klub motor setiap Sabtu malam di seputaran Lapangan Merdeka Medan berkendara tanpa menghiraukan rambu-rambu lalu lintas. Knalpot blong membuat bising dan tidak memakai helm. Pemandangan ini seolah-olah kelompok motorlah yang menguasai jalan. Tidak ada tindakan aparat kepolisian. Bahkan masyarakat umum merasa takut dan memilih menjauh dari kelompok motor ini.

Begitu juga persoalan kesemrawutan lalu lintas. Masalah ini sepertinya sulit diatasi karena setiap jam-jam tertentu kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas terjadi di mana-mana. Jarang ditemukan petugas kepolisian di persimpangan rawan kemacetan, sehingga kerap dijadikan ajang pungli oleh orang tertentu karena merasa berjasa mengatur lalu lintas. Ada pembiaran terhadap kelompok masyarakat yang terlibat langsung ikut mengatur lalu lintas. Namun mendahulukan pengendara yang memberikan jasa ala kadarnya. Memang tidak ada paksaan untuk memberi tips bagi pekerja sukarela lalu lintas ini. Tapi tidak enak dipandang mata karena kita memiliki polisi lalu lintas. Apalagi bagi pendatang yang berkunjung ke Kota Medan benar-benar merasakan nuasah “Ini Medan Bung”.Tak terkatakan namun dirasakan.

Tingkat disiplin masyarakat Kota Medan dalam mematuhi undang-undang lalu lintas sangat rendah. Operasi apapun namanya bukanlah solusi tepat dalam menerapkan aturan lalu lintas untuk menciptakan tertib berlalu lintas. Tapi tindakan tegas dalam menegakkan aturan patut dijalankan. Petugas polisi lalu lintas dibutuhkan kerja ekstra dalam menjalankan tugasnya. Karena cermin sebuah kota pertama sekali ditentukan oleh tertibnya masyarakat dalam berlalu lintas. Jika lalu lintas tertib maka masyarakatnya juga tertib di segala bidang. Sebaliknya jika lalu lintas semrawut maka budaya masyarakatnya juga semrawut. Seperti himbauan yang selalu disampaikan “tertib di rumah, tertib di jalan,”.

Banyaknya pengendara yang ditilang dalam Operasi Patuh Toba 2019 bukanlah prestasi. Keberhasilan operasi lalu lintas dalam menekan angka pelanggaran adalah minimnya pelanggaran, dan turunnya angka kecelakaan. Karena Operasi Patuh Toba 2019 adalah lanjutan dari operasi-operasi sebelumnya. Jadi bukan merupakan program baru dalam menangani perlalu lintasan. Masyarakat juga sudah paham jika digelar operasi patuh tertib lalu lintas setiap tahunnya. Cukup melengkapi surat-surat dalam berkendara. Diharapkan Operasi Patuh Toba 2019 ini memberikan perubahan bagi perlalu lintasan di Kota Medan. Apa yang diharapkan jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut untuk menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman juga harapan masyarakat Kota Medan secara umum. Lalu lintas yang tertib, petugas yang tegas dan harmonis, pengendara yang patuh adalah impian. Semoga impian ini segera terwujud sehingga Kota Medan adalah benar-benar “Rumah Kita Bersama”.

()

Baca Juga

Rekomendasi