Ratusan Hektare Lahan Persawahan di Dairi Tak Bisa Ditanami

Ratusan Hektare Lahan Persawahan di Dairi Tak Bisa Ditanami
Lahan persawahan (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Ratusan hektare areal persawahan di Desa Sumbari, Lae Pangaroan, Lae Panginuman dan Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, tidak bisa ditanami padi.

Lahan dimaksud masih kering ekses kerusakan irigasi. Dedi Hasibuan (38) petani di Desa Lae Ambat, Rabu (24/6) mengatakan, banjir bandang yang terjadi tahun 2018 di Desa Bongkaras dan Longkotan memporak-porandakan areal pertanian di daerah mereka berada di sebelah hilir.

“Perbaikan memang sudah dilakukan pemerintah. Tetapi debit air sangat kecil dan jauh dari kelayakan. Ratusan hektare lagi belum bisa ditanami padi,” kata Hasibuan.

Basten Tambunan dan Hasudungan Sirait yang juga petani membenarkan, lahan dialih fungsi menjadi budidaya jagung. Sesungguhnya, ucap Basten, padi sawah merupakan primadona masyarakat.

“Bagi kami, lebih berharga beras 10 karung ketimbang jagung 100 karung. Ini soal ketahanan pangan. Dua tahun sebelumnya, penduduk tidak pernah membeli beras. Sekarang, bolak-balik belanja. Andaikan saja pasokan bahan pokok berhenti saat Covid-19, entah bagaimana nasib masyarakat,” sebut Tambunan.

Mereka berharap, pemerintah serius membenahi kerusakan irigasi guna mengembalikan kejayaan sentra beras.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sahala Tua Manik, mengatakan, sudah melakukan kajian terkait kondisi areal.

“Agak berat untuk normalisasi semua lahan persawahan. Diperlukan anggaran sangat besar. Apalagi, aliran sungai berpindah dan permukaan lahan banyak tertimbun material batuan. Mana yang bisa ditangani, itulah dulu dikerjakan,” Manik menandaskan.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi