Aksi tersebut digelar untuk menyikapi penyegelan kampus yang dilakukan anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Asahan-Batubara, Kamis (25/6) kamarin.

"Kami kecewa terhadap oknum kader IMM Asahan-Batubara karena dinilai telah berani melakukan penyegelan kampus saat melakukan unjuk rasa," kata koordinator aksi, Yuha Syufat.

Yuha menegaskan tidak ada pihak yang berhak melakukan penyegelan kecuali adanya putusan dari pengadilan.

"Kepada pihak-pihak yang dinilai telah melakukan penyegelan kampus STIHMA Kisaran, diharapkan agar secepatnya melakukan permohonan maaf," imbaunya.

Dia juga tidak mau STIHMA Kisaran dizholimi oleh pihak-pihak yang dinilai tidak bertanggungjawab.

"Bebaskan kampus kami, jangan kebiri hak kami selaku mahasiswa di kampus Muhammadiyah Asahan ini untuk mendapatkan pendidikan," ungkapnya.

Para pengunjuk rasa menilai, putusan skorsing dan pencabutan beasiswa bidik misi merupakan kewenangan kampus.

"Mungkin saja mereka yang terkena skorsing dan pencabutan beasiswa bidik misi telah melakukan pelanggaran, jadi sah-sah saja managemen kampus mau berbuat apa," terangnya.

(ARI/EAL)