PM Inggris: Serangan 9/11 Gagal Memecah Belah Kita

PM Inggris: Serangan 9/11 Gagal Memecah Belah Kita
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berbicara kepada anggota parlemen tentang penarikan dari Afghanistan, di London, Inggris 6 September 2021. (UK Parliament/Jessica Taylor/Handout via Reuters)

Analisadaily.com, London - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, serangan Al Qaeda 11 September 2001 di Amerika Serikat gagal memecah belah mereka yang percaya pada kebebasan dan demokrasi.

Hampir 3.000 orang tewas, termasuk lebih dari 2.600 di World Trade Center di New York, setelah pembajak menguasai pesawat dan menggunakannya untuk menyerang menara kembar itu dan Pentagon di luar Washington. Enam puluh tujuh warga negara Inggris termasuk diantara yang tewas.

"Sementara para teroris memaksakan beban kesedihan dan penderitaan mereka, dan sementara ancaman tetap ada hari ini, kita sekarang dapat mengatakan dengan perspektif 20 tahun, mereka gagal menggoyahkan kepercayaan kita pada kebebasan dan demokrasi," kata Johnson dalam pesan video peringatan 20 tahun peristiwa itu.

"Mereka gagal memisahkan negara kita, atau menyebabkan kita meninggalkan nilai-nilai kita, atau hidup dalam ketakutan permanen," tuturnya dilansir dari Reuters, Sabtu (11/9).

Pesan tersebut akan diputar di sebuah acara yang diadakan di Taman Olimpiade London, di mana ada patung peringatan yang dibuat dari baja yang diselamatkan dari menara World Trade Center yang runtuh.

Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden merencanakan serangan 9/11 dari dalam Afghanistan. Itu memicu invasi pimpinan AS yang dengan cepat menggulingkan pemerintah Taliban di sana pada tahun 2001, tetapi pasukan Barat tetap berada di negara itu selama dua dekade.

Johnson mengaitkan peringatan 9/11 dengan kembalinya kekuasaan Taliban baru-baru ini di Afghanistan menyusul penarikan pasukan Amerika, Inggris, dan NATO lainnya.

"Peristiwa baru-baru ini di Afghanistan hanya memperkuat tekad kami untuk mengingat mereka yang diambil dari kami, menghargai mereka yang selamat dan mereka yang masih berduka, dan berpegang teguh pada keyakinan kami pada kebebasan dan demokrasi, yang akan selalu menang atas setiap musuh," tegasnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi