Ada Ruang Keterlibatan Taliban Diskusi Masalah HAM

Ada Ruang Keterlibatan Taliban Diskusi Masalah HAM
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi, saat berbicara dalam konferensi pers di Islamabad, Pakistan 17 September 2021. (Reuters/Waseem Khan)

Analisadaily.com, Islamabad - Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi mengatakan, Taliban memiliki ruang untuk diskusi dan terlibat dalam masalah hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan dan minoritas.

"Ada ruang untuk diskusi dan keterlibatan tentang masalah ini," kata Grandi dalam konferensi pers di Islamabad setelah dia mengakhiri kunjungannya ke Afghanistan.

Dia membahas masalah tersebut dengan berbagai otoritas Taliban.

"Saya didorong oleh itu," tambahnya.

Dengan meningkatnya laporan pelanggaran hak asasi manusia dan hak sipil, berbagai kelompok dan negara telah mendesak badan-badan internasional untuk terlibat dengan Taliban.

Grandi juga meminta masyarakat internasional untuk terus terlibat dengan Taliban untuk menyelamatkan Afghanistan dari bencana, dan untuk menyelamatkan kawasan itu dari ketidakstabilan.

Sejak Taliban mengambil alih pada 15 Agustus, beberapa protes jalanan yang dipimpin perempuan telah dibubarkan. Orang-orang telah ditahan dan dipukuli. Taliban telah berjanji untuk menyelidiki insiden tersebut.

Ketika mereka terakhir berkuasa dari 1996 hingga 2001, Taliban memberlakukan versi hukum Islam yang ketat dan menghukum orang dengan cambuk, amputasi, dan eksekusi di depan umum.

Aktivitas perempuan seperti pekerjaan dan pendidikan sangat dibatasi.

Sejak merebut kembali kekuasaan, Taliban telah mencoba menyampaikan pernyataan damai, tetapi bagi banyak orang masa depan masih belum pasti.

"Apakah mereka akan mengizinkan perempuan bekerja? Akankah mereka mengizinkan anak perempuan bersekolah? Bagaimana mereka akan memperlakukan minoritas?," kata Grandi.

Ia menambahkan ini adalah pertanyaan, yang menjadi perhatian masyarakat global.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi