Iriansyah Putra (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Batubara - Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara mencopot Kepala SDN 04 Desa Titi Merah, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Iriansyah Putra, menuai protes warga.
Puluhan warga membentangkan spanduk meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara menempatkan kembali Iriansyah Putra menjadi Kepala SDN 04 Desa Titi Merah.
Bahkan, saat puluhan personel Satpol PP yang dipimpin langsung Kasatpol PP Batubara, Rahman Hadi, mencoba menurunkan spanduk yang dibentangkan warga, kembali mendapat penolakan dan penghadangan puluhan warga.
Menurut warga, Iriansyah Putra selama menjadi Kepala SDN 04 Titi Merah merupakan sosok yang peduli terhadap para murid kurang mampu yang ada di sekolah tersebut. Iriansyah Putra juga dinilai termasuk pimpinan yang berhasil memimpin sekolah tersebut.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Komisi III DPRD Batubara, Amat Muktas, Kamis (30/9). Dirinya sangat menyayangkan tindakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara tidak memperdulikan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komisi III DPRD Batubara untuk meninjau kembali pencopotan Iriansyah Putra.
Berdasarkan peninjauan langsung terhadap 2 sekolah tersebut, jumlah murid di sekolah yang dipimpin Iriansyah Putra sebanyak 487 murid, selisih jauh dengan sekolah dipimpin kepala sekokag yang menggantikan Iriansyah Putra, dari jumlah murid yang cukup signifikan sudah menjadi salah satu bentuk keberhasilan.
Pembangunan dan penataan pekarangan sekolah juga sangat mendukung, jadi tidak ada alasan yang tepat buat Iriansyah Putra dicopot dari jabatannya.
Komisi III DPRD Batubara akan menjadwalkan kembali pemanggilan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, ujar Amat Muktas.
Iriansyah Putra saat diwancarai merasa heran atas pencopotan dirinya. Karena selama menjabat ia merasa tidak mempunyai kesalahan, dan tidak ada pemberitahuan dari dinas terkait tentang rencana pencopotan dirinya.
Disinggung tentang aksi yang dibuat masyarakat, Iriansyah menegaskan, aksi tersebut bukanlah dirinya yang mengatur, melainkan spontan dari masyarakat yang selama ia menjabat mungkin merasa senang dan terbantu dengan kebijakannya.
"Saya sudah mengabdi selama 5 tahun, saya merasa tidak punya kesalahan yang membuat saya harus dicopot, namun ini merupakan kebijakan atasan yang harus siap diterima," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, Ilyas Sitorus, saat ingin ditemui wartawan sulit untuk dijumpai dan mengaku sedang padat kegiatan.
Sekdakab Batubara, Sakti Alam Siregar dikonfirmasi wartawan, mengatakan akan memanggil Kadisdik Batubara terkait kegaduhan masyarakat.
(AP/RZD)