Elektabilitas Gerindra Meningkat Dipengaruhi Pemilih Prabowo

Elektabilitas Gerindra Meningkat Dipengaruhi Pemilih Prabowo
Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade (tengah) saat membacakan pernyataan sikap bersama dan deklarasi dukungan terhadap Prabowo Subianto menjadi calon presiden 2024 (ANTARA/Fathul Abdi)

Analisadaily.com, Jakarta - Peneliti Indonesia Polling Stastions (IPS) Alfin Sugianto mengatakan hasil survei lembaganya menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra meningkat signifikan daripada perolehan suara partai tersebut pada Pemilu 2019 karena pemilih Prabowo yang loyal.

"Saat ini berdasarkan survei IPS elektabilitas Partai Gerindra mencapai 16,5 persen atau meningkat sekitar 4 persen dari perolehan suaranya pada Pemilu 2019," kata Alfin dalam keterangannya di Jakarta, dilansir dari Antara, Senin (28/3).

Ia menyebutkan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan Partai Gerindra adalah masih tetap loyalnya para pemilih Prabowo Subianto untuk memilih Partai Gerindra.

Menurut dia, jika tren positif tersebut bisa dijaga, bukan tidak mungkin Partai Gerindra akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dalam memperebutkan posisi puncak pada Pemilu 2024.

"Sementara itu, elektabilitas PDI Perjuangan masih tertinggi sebesar 20,9 persen. Di urutan selanjutnya ada Partai Golkar 11,4 persen, Partai Demokrat 8,3 persen, PKS 7,7 persen, dan PKB 7,1 persen," ujarnya.

Selain itu, Alfin menjelaskan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto di urutan pertama mencapai 27,4 persen, urutan kedua Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 18,9 persen, urutan ketiga Anies Baswedan dengan elektabilitas 15,9 persen.

"Publik kelihatannya makin mantap menjatuhkan pilihannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut untuk memimpin Indonesia periode 2024—2029," katanya.

Menurut dia, meskipun berbagai kemungkinan bisa terjadi, melihat tren elektabilitas Prabowo yang stabil dalam 1,5 tahun maka peluang Menteri Pertahanan tersebut menjadi presiden terbuka lebar.

Survei IPS dilakukan pada tanggal 8—18 Maret 2022 dengan responden sebanyak 1.220 orang yang tersebar di 34 provinsi dengan margin error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei tersebut menggunakan teknik pengambilan sampel secara probability dengan teknik acak bertingkat. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi