Citarum, Sungai untuk Kehidupan, Sungai untuk Ketahanan Nasional

Citarum, Sungai untuk Kehidupan, Sungai untuk Ketahanan Nasional
Citarum, Sungai untuk Kehidupan, Sungai untuk Ketahanan Nasional (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Sungai Citarum memiliki peran vital bagi kehidupan masyarakat Jawa Barat dan bagi ketahanan nasional Indonesia. Sayangnya, lingkungan Sungai Citarum terus mengalami degradasi akibat penggundulan hutan, alih fungsi lahan, pencemaran, serta maraknya kegiatan ekonomi yang bersifat eksploitatif dan tidak memerhatikan kaidah konservasi.

Untuk itu Prof. Dr. rer. nat. Martha Fani Cahyandito, S.E., M.Sc memperkenalkan “Buku Citarum, Sungai untuk Kehidupan, Sungai untuk Ketahanan Nasional”, dan memberikan sosialisasi kepada masyarat mengenai permasalahan di Sungai Citarum.

Peluncuran buku ini diadakan pada Kamis (21/12), di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Hadir dalam acara ini perwakilan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, penulis, pihak penerbit dan media. Buku ini menawarkan pemahaman atas berbagai masalah yang dihadapi Sungai Citarum mulai dari segi ketahanan lingkungan, sosial-ekonomi, serta kebijakan publik yang melingkupinya.

Buku ini juga berupaya memberi rekomendasi solusi bagi masalah-masalah tersebut menggunakan pendekatan komprehensif, dengan harapan lingkungan DAS Citarum bisa pulih serta memberi sumbangsih dalam mendukung ketahanan nasional di masa depan.

Buku dengan 123 halaman ini sebetulnya telah selesai dicetak pada tahun 2022 namun karena beberapa kendala akhirnya baru bisa diluncurkan pada saat ini. Arief Yudo Wibowo yang mewakili pihak penerbit, PT Jaya Impian Abadi menyatakan bahwa Buku Citarum ini adalah produksi buku ke enamnya. Namun selama ini buku yang diproduksi mengenai wisata alam dan budaya dengan konsep coffee table book.

“Jika sebelumnya kami berbicara konservasi alam dari sisi keindahan alamnya, kini kami tertantang untuk membuat buku yang membicarakan konservasi alam dari permasalahan yang dialami, kerusakannya dengan pembahasan multi aspek di dalamnya,” sebutnya.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc. menyatakan bahwa buku ini ditulis dengan sangat baik karena menyajikan data dan menganalisa situasi di lapangan.

“Sehingga buku ini tidak hanya menjadi edukasi bagi masyarakat umum tetapi juga menjadi referensi bagi kami sebagai pembuat kebijakan. Semoga buku ini juga menjadi inspirasi bagi penulis buku yang lain untuk menulis tentang sungai-sungai lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Prof. Dr. rer. nat. Martha Fani Cahyandito, S.E., M.Sc. sebagai penulis buku ini menjelaskan, buku ini berupaya memberikan paparan sederhana mengenai berbagai persoalan di Daerah Aliran Sungai Citarum dalam konteks ketahanan lingkungan dan ketahanan nasional. Contohnya mengenai kemiskinan, maraknya alih fungsi lahan, serta lemahnya pengelolaan ekosistem yang berujung pada degradasi ekologi.

“Permasalahan Sungai Citarum sangatlah kompleks, menyangkut permasalahan dari hulu sampai hilir sungai, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Seperti masyarakat, baik itu petani, peternak, pelaku industri dan pariwisata, PLTA, PDAM, dan pemerintah. Karena itu pembahasan Citarum perlu melibatkan berbagai displin kelilmuan agar penyelesaian masalah di Sungai Citarum bersifat komprehensif,” ujar Staff Pengajar di Universitas Padjajaran dan Ketua ISEI Jawa Barat ini.

Buku ini juga berupaya menawarkan solusi untuk setiap dimensi persoalan, yang diantaranya terkait dengan isu pembangunan sumber daya manusia, kebijakan publik yang berorientasi melindungi kepentingan lingkungan sosial, integrasi penataan interaksi desa dan kota berkelanjutan, sampai kompensasi jasa pelestarian lingkungan bagi masyarakat pedesaaan.

Buku ini selain tersedia di toko toko buku jaringan, akan disumbangkan ke seluruh perpustakaan di institusi pendidikan di seluruh Indonesia, agar menjadi referensi dan bahan edukasi bagi kalangan akademisi.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi