Lhoksukon, (Analisa). Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD Iskandar Muda, Wiwik Rudi Polandi mengaku Daerah Istimewa (DI) Aceh mempunyai banyak karya seni kerajinan tangan yang indah dan bermutu cukup bagus.
“Negara Indonesia kaya akan seni dan budaya hasil karya sendiri, termasuk Provinsi Aceh yang mempunyai seni kerajinan tangan cukup indah,” ujar Wiwik Rudi Polandi saat menyaksikan home industri anyaman ibu-ibu warga Desa Matang Gleum, Kecamatan Pereulak, Kabupaten Aceh Timur belum lama ini.
Wiwik Rudi Polandi menambahkan, hasil kerajinan Aceh selain mempunyai kualitas dan keindahan, juga bermuatan ide-ide kreatif tersendiri. Kini usaha rumahan tersebut menjadi suatu peluang peningkatan pendapatan bagi masyarakat Aceh. Selain itu, kerajinan ini pernah mengikuti event-event tingkat kabupaten, provinsi, bahkan Dekranas Pusat.
“Bukan itu saja, hasil kerajinan Aceh juga sudah dipasarkan ke berbagai negara luar, seperti Jepang, Tiongkok dan Malaysia. Memiliki karya cipta adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai rakyat Indonesia, khususnya warga Aceh Timur, karena belum tentu dimiliki daerah lain maupun negara-negara luar. Karya seni dan ide-ide kreatif seperti inilah yang harus kita tingkatkan dan terus dikembangkan,” sebut Wiwik.
Dijelaskan, kerajinan tersebut ditampilkan sebagai salah satu perwakilan Aceh Timur bersama hasil kerajinan tangan anggota Persit KCK Cabang Kodim 0104 pada pembukaan Operasi Teritorial (Opster) TNI oleh Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI L Rudy Polandi didampingi Danrem 01/Lilawangsa Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto beberapa hari lalu.
Ketua Persit KCK Koorcab Rem 011/LW, Fenty Dedy Agus mengatakan, kerajinan home industri kelompok Usaha Bungong Kireh (UBK) di bawah asuhan Khadijah. Usaha Bungong Kireh ini dimulai tahun 1989, dengan bahan dasar daun pandan khusus untuk anyaman, seperti pembuatan tudung saji, tikar, dompet, tempat pisau, alas duduk, telapak meja dari bahan panda duri dan berbagai kerajinan lainnya. (bsr)