Cegah Penurunan Mutu Buah

PKM-T Unimed Ciptakan Balsem Pelepah Salak

Binjai, (Analisa). Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Teknologi Universitas Negeri Medan (PKM-T Unimed) melaksa­nakan program pendampi­ngan tekno­logi pertanian ke­pada petani, terkait pembuatan balsem berbahan baku limbah pelepah salak, di Desa Siba­kua, Kecamatan Angkola Ba­rat, Kabupaten Tapanuli Se­latan, pekan lalu.

Dalam kegiatan itu, ang­gota tim terdiri dari Riri Syavira, Tiamina Nasu­tion, dan Raisa Nabila, serta didam­pingi Dr Rita Juliani MSi, se­laku dosen pembimbing, mem­­berikan pelatihan dan praktik penerapan teknologi pertanian kepada Kelompok Petani Salak Lopo Padangsi­dimpuan, melalui penggunaan mesin konveyer pem­buatan balsem dari limbah pelepah sa­lak.

Riri Syavira, salah seorang anggota Tim PKM-T Unimed, mengatakan, kegiatan pen­dam­pingan itu dilaksa­nakan sebagai upaya penyelesaian masa­lah petani, terkait pence­gahan penurunan kualitas buah salak (salacca suma­tra­na), saat proses distribusi dari tangan produsen kepada kon­sumen dengan waktu dan jarak tempuh yang panjang.

“Sehubungan sering terjadi penurun­an kualitas salak, baik itu yang rusak maupun mem­busuk akibat benturan dan te­kanan saat proses pengang­kutan dari produsen kepada konsumen, kita berini­siatif untuk mencarikan solusi bagi petani,” katanya kepada war­ta­wan di Binjai, Selasa (10/7) siang.

Atas pertimbangan itu, Tim PKM-T Unimed kemu­dian berinovasi mencip­takan teknologi pencegah kerusakan pada buah salak, dengan me­rancang mesin konveyer pembuat balsem berbahan baku limbah pelepah pohon salak.

Program ini sendiri, kata Riri, selanjutnya dilaksanakan sejak April hingga Juli 2018. Kegiatannya meliputi, diskusi dan wawancara, pembuatan buku manajemen sederhana, sosialisasi peng­gunaan kon­veyer, pelatihan pem­buatan balsem dan proses pembal­se­man buah.

“Jadi, selain membantu pe­tani dalam hal penerapan tek­nologi pembalseman salak dan sistem manajemen usaha di bidang pertanian, kita juga berharap para petani salak mampu mengelola dan meng­em­bangkan usaha pembal­seman sendiri, sehingga pen­dapatan mereka ikut bertam­bah,” ujarnya.

Menyikapi program itu, Erna Dali­munthe, selaku perwakilan Kelom­pok Petani Salak Lopo Padangsidimpuan me­ngaku terkesan atas ban­tuan teknis dan penerapan sis­tem teknologi perta­nian Tim PKM-T Unimed kepada peta­ni salak di Desa Sibakua, Ke­camatan Angkola Barat, Ka­bu­paten Tapanuli Selatan.

“Dengan ada program ini, kami sela­ku petani salak, tidak hanya terbantu secara teknis. Nyatanya program ini pun mampu membuka pandangan ka­mi, bahwa limbah pelepah salak yang sela­ma ini terbu­ang, justru dapat dimanfaat­kan dan memiliki nilai ekono­mis tinggi,” ujarnya. (rel/wa)

()

Baca Juga

Rekomendasi