Aek Sibundong Kian Memprihatinkan

Dolok Sanggul, (Analisa). Sungai yang menjadi kebanggaan masyarakat Humbang Hasundutan (Humbahas) Aek Sibundong semakin memprihatinkan. Sungai tersebut menyerupai parit busuk tempat pembuangan sampah sejumlah masyarakat di Dolok Sanggul.

Padahal Sungai Aek Sibundong selain menjadi inpirasi untuk sejumlah cerita rakyat, masih digunakan sejumlah warga sebagai pengairan untuk pertanian.

Pemerhati kebijakan publik Humbahas  Baringin Lumban Gaol SE kepada Analisa, Jumat (24/1) mengatakan, selain akibat ulah masyarakat yang tidak disiplin membuang sampah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga tidak memiliki program penyelamatan sungai tersebut.  Padahal, sungai Aek Sibundong merupakan sungai panjang yang mengalir dari Aek Nauli Kecamatan Pollung hingga ke kawasan laut di Tapanuli tengah, yang dulunya merupakan tempat mengambil air bagi masyarakat di sepanjang sungai.

Selain itu sungai  ini sesuai dengan informasi yang dulu kita dengar juga digunakan sebagai sarana transportasi air untuk transaksi kayu pada era tahun 60 an. “Namun itukan tinggal cerita, sebab tidak ada pembenahan  untuk sungai tersebut. Kita lihat saja badan sungai sudah mengecil dan airnya juga dangkal penuh dengan lumpur,” terangnya.

Mantan aktivis mahasiswa di Medan tersebut juga mengatakan, bahwa pada era tahun 90 an sungai tersebut masih sangat indah. Sebab masih banyak digunakan warga untuk mencuci dan mandi. Bahkan anak-anak pada masa itu masih diijinkan mandi di Aek Sibundong.

Selain itu banyak juga ika-ikan lokal yang khas di sungai ini. Sehingga sungai ini sangat penting untuk masyarakat. Semenatra saat ini, sungai memiliki kondisi yang sangat buruk. Tidak adanya perhatian khusus terhadap sungai ini membuat sungai ini hilang begitu saja. Bahkan dari pembahasan sejum lah pihakpun sungai ini sudah hilan begitu saja.

“Tong sampah terbesar lebih tepat. Sebab, kita lihat saja kawasan ini sudah sangat busuk. Bahkan jangankan untuk membasuh wajah di sana. Mencium baunya saja kita sudah tidak tahan,” paparnya.

Sementara itu, Humas Pemkab Humbahas, Osbron Siahaan mengakui, untuk pengerukan terhadap Sungai Aek Sibundong memang belum diprogramkan tahun ini. Sebab sesungguhnya kondisi sungai tersebut masih bias dialiari air dan tidak mengancam masyarakat. Yang menjadi perhatian serius dari pihak Pemkab Humbahas saat ini adalah upaya penyelamatan aek Sibundong dari sampah-sampah masyarakat perkotaan yang ada di Dolok Sanggul.

Sebab Aek Sibundong merupakan muara atau tempat pertemuan sejumlah sungai-sungai kecil yang ada di Dolok Sanggul, termasuk drainase perkotaan.Sehingga jika masyarakat tidak membuat sampah sembarang kususnya di drainase dan saluran air dari pemukiman warga maka aek Sibundong tidak akan tercemar.

“Akhir tahun 2013 melalui program gotongroyong akhir tahun Bupati Humbahas sudah menghimbau agar masyarakat sadar membuang sampah dan tidak lagi membuang sampah di drainase dan sungai khususnya di Aek Sibundong. Karena itu melalui dinas Kehutanan dan Lingkungan hidup sudah diwajibkan memberikan sosialisasi kepada warga terkait penyelamatan sungai aek sibundong,” terangnya. (ph)

()

Baca Juga

Rekomendasi