Kisaran, (Analisa). Operasi Pekat 2014 yang dilancarkan Polsek Prapat Janji Polres Asahan di warung remang-remang, berhasil menjaring 27 pengunjung laki-laki dan perempuan, Sabtu (24/1) pukul 23.00 WIB.
Razia dilakukan guna menciptakan situasi yang kondusif, khususnya menjelang Pemilu April 2014 mendatang, ungkap Kapolsek Prapat Janji, AKP TP Butarbutar didampingi unsur Muspika Kecamatan Buntu Pane serta pemuka agama, Minggu (26/1) di Mapolsek Prapat Janji usai memberikan wejangan kepada warga yang terjaring saat dilancarkan Operasi Pekat di dua lokasi berbeda.
Butarbutar mengatakan, dari 27 pengunjung warung remang-remang di Dusun II Desa Sei Silau Timur Kecamatan Buntu Pane itu, pihaknya menjaring 21 orang pria dan 6 orang wanita selain itu pihaknya juga ikut mengamankan 15 sepeda motor yang surat - suratnya tidak lengkap. Pengunjung yang terjaring saat dilakukan operasi baru dibolehkan pulang, setelah dijemput pihak keluarga.
“Kita amankan dalam kondisi sehat, jadi kita tidak menghendaki terjadi sesuatu sehingga harus ada pihak keluarga yang menjamin serta menjemputnya,” papar Kapolsek. Menurut Butarbutar, untuk sepeda motor yang dijaring, bila pemilik tidak dapat menunjukkan bukti-bukti kepemilikan akan ditilang, bahkan akan diselidikian apakah ada unsur pidananya.
Pelaksana tugas Camat Buntu Pane Marasakti Siregar ketika ditemui mengatakan, keberadaan warung remang-remang di Dusun II Desa Sei Silau Timur atau persisnya di Simpang BW sudah meresahkan, padahal pihaknya sudah menghimbau agar tidak melanggar ketentuan yang sudah disepakati. “Masyarakat sudah banyak menyampaikan keluhan kepada aparat pemerintahan desa hingga kecamatan,” sebut Siregar. Karena apa yang dilakukan pihak kepolisian yang menggelar Operasi Pekat, pihaknya mengucapkan terima kasih. “Kami mengucapkan terimakasih kepada Kapolsek TP Butarbutar, yang telah berupaya menjaga situasi Kamtibmas di wilayah ini,” paparnya lagi.
MUI Kecamatan Buntu Pane, Ustad Budi saat memberikan nasehat kepada warga yang terjaring mengatakan, jadilah manusia yang berguna di lingkungan masing-masing utamanya di lingkungan keluarga, masih banyak cara untuk menyenangkan diri, bukan harus di warung remang- remang yang cendrung berbau maksiat. Ana (35) salah seorang pelayan warung remang-remang yang terjaring ketika dikonfirmasi mengaku, dia sudah enam bulan bekerja di warung itu, dan dia sudah dua kali ikut terjaring.
“Baru enam bulan kerja, tapi aku sudah dua kali terjaring,” ungkap janda warga Air Joman wartawan. Unsur Muspika yang hadir di Mapolsek Prapat Janji, Danramil Buntu Pane Kapten B Simatupang, Kades Sei Silau Timur Jamaluddin, Kades Prapat Janji Mahdi Sitorus. (aln)