PRIA asal Inggris yang juga bos Tata Motors India, Karl Slym (51) diduga tewas bunuh diri seusai membaca surat yang ditulis istrinya. Hal itu terungkap dalam pengakuan Sally Slym (istri Karl Slym) kepada penyidik kepolisian Bangkok, Thailand, Senin (27/1).
Pihak penyidik menduga, seusai membaca surat itu, Slym memanjat ke jendela kamar hotelnya di lantai 22 Hotel Shangri-La Bangkok dan terjun. Sementara sang istri masih tergolek tidur. Ny Slym baru mengetahui kematian suaminya setelah polisi menggedor kamar mereka Minggu (26/1) pagi.
Kepada polisi, Sally Slym mengaku, sebelum kejadian itu, tepatnya Sabtu (25/1) malam, ia dan suaminya bertengkar hebat di kamar hotel Shangri-La Bangkok, tempat mereka menginap. Saat itu, Karl Slym memang tengah berada di Bangkok untuk pertemuan dengan sejumlah direksi Tata Motors di ibukota Thailand itu.
Dalam pertengkaran itu, Ny Slym akhirnya memutuskan tidak mau lagi berbicara dengan suaminya. Ia pergi ke ruangan tertutup dan menulis surat. Surat itu berisi curahan perasaannya terhadap sang suami. Setelah menyerahkan surat itu ke suaminya, Sally Slym kemudian pergi tidur.
Karl Slym , yang berasal dari Derby, Inggris, bertemu dengan Sally ketika ia menabrakkan mobilnya saat masih berusia 19. Saat itu, Sally yang mengurus klaim asuransi mobil Karl. Mereka ternyata saling tertarik dan kawin pada September 1984. Rencananya, akhir tahun nanti, keduanya akan merayakan ulang tahun ke-30 perkawinan mereka.
Seorang juru bicara kepolisian Thailand mengatakan: “Sang istri mengatakan bahwa mereka telah bertengkar tentang masalah keluarga dia tidak bisa berbicara dengan suaminya lagi. Mereka telah bertengkar hebat. Dia pergi ke kamar tidur dan memutuskan untuk menulis suaminya surat untuk membiarkan dia tahu bagaimana perasaannya. Dia memberikannya kepada suaminya dan kemudian pergi tidur.”
Juru bicara itu mengaku tidak bisa memberikan rincian tentang apa “masalah keluarga” yang menimpa pasangan itu.
Letnan Somyot Boonyakaew, yang memimpin penyelidikan kematian Slym itu mengatakan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bekas pertengkaran di kamar hotel.
Karl Slym, direktur Tata Motors India, tewas setelah jatuh dari sebuah hotel di Bangkok, ungkap keterangan resmi perusahaan itu, Senin (27/1).
Tapi tidak dijelaskan kapan dan bagaimana kejadiannya. Pihak perusahaan hanya menyebutkan, masih menunggu hasil postmortem, Senin siang.
Slym mulai bekerja di Tata sejak 2012 lalu. Ia dianggap orang yang pas untuk menghidupkan kembali perusahaan otomotif terbesar India itu yang penjualannya tengah lesu. Termasuk menaikkan pangsa pasarnya.
Anil Sharma, seorang analis IHS Automotive mengatakan, kematian Slym terjadi pada saat perusahaan tengah berupaya mengubah bentuk mobil Tata dengan desain baru plus mesin bensin baru untuk kendaraan keluarga. Langkah itu dinilai belum menjadi titik kekuatan Tata.
Tata Motors baru-baru ini memperkenalkan mesin bensin baru untuk kendaraan penumpang. Mereka juga berencana meluncurkan hatchback baru dan sedan kompak tahun ini. Mobil itu menjadi kendaraan penumpang bermerek pertama yang dikeluarkan sejak 2010 .
“Kematiannya terjadi sebelum usahanya berbuah hasil.
Kita baru bisa dapat melihat hasil karyanya dalam satu atau dua tahun,” kata Sharma.
Slym memimpin operasi Tata di India dan juga pasar internasional termasuk Korea Selatan, Thailand, dan Afrika Selatan
Sebelum bergabung dengan Tata, Slym adalah wakil presiden eksekutif dari SGMW Motors China, perusahaan patungan General Motors. Sebelum itu, ia pernah memimpin General Motors di India. (bsc/bh)