Medan, (Analisa). Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-14 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Melati Sada Perumnas Helvetia Medan, yang dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/10) berjalan khidmat. Lebih 200 jemaat gereja tersebut mengikuti berbagai kegiatan, termasuk saat ibadah Minggu.
Pendeta Hiras Pangaribuan STh yang menyampaikan khotbah Minggu menyatakan respek, dan salutnya terhadap kekompakkan dan pertumbuhan jemaat Gereja HKBP Melati Sada itu. Hal itu terlihat dari semangat awal para jemaat yang tetap mampu secara perlahan, bertahap, namun pasti, dalam membangun gereja sehingga menjadi gereja yang besar secara fisik gedung serta besar dalam menumbuhkan keimanann para jemaat.
Dia juga menyatakan salut atas sikap gotongroyong jemaat dan pengurus gereja, sehingga mampu menyediakan rumah dinas bagi Inang Bilbelvrouw yang saat ini dijabat Maslan br Marpaung.
"Saya terharu ketika para jemaat dan pengurus gereja juga bertekad untuk membangun rumah dinas bagi pendeta yang akan bertugas menggembala di gereja ini," ujarnya.
Dikatakannya, saat ini belum terkumpul dana yang memadai untuk membangun rumah dinas bagi pendeta gereja. Namun kelak, dengan berkat Tuhan, semua rencana dan keinginan jemaat dan pengurus gereja akan dikabulkan Tuhan.
Gereja HKBP Melati Sada Perumnas Helvetia dibangun dan diresmikan pada 3 September 2000. Seharusnya, perayaan HUT Gereja diadakan September lalu. Namun dengan beberapa pertimbangan, perayaan HUT baru bisa dilaksanakan kemarin.
Hiras Pangaribuan STh juga mencatat tekad jemaat dan pengurus yang secara bertahap mampu membangun fondasi depan gereja, pagar dan tempat parkir kendaraan, baik di depan maupun di samping gedung gereja.
Selain itu, Gereja HKBP Melati Sada Perumnas Helvetia juga mampu secara bertahap membangun Gedung Sekolah Minggu di samping gereja yang diresmikan tahun 2012, oleh Ephorus HKBP saat itu, Ompui Pendeta Bonar Napitupulu disaksikan tokoh masyarakat sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara DR RE Nainggolan MM.
Keberadaan Gerdung Sekolah Minggu itu diharapkan mampu menumbuhkan pengetahuan dan iman Kekristenan anak-anak setiap jemaat Gereja.
Pembangunan Gedung Sekolah Minggu, pagar, dan lahan parkir Gereja melibatkan warga sekitar, baik Kriten maupun non-Kristen, sehingga membuat gereja mampu menjadi garam dan terang bagi warga sekitarnya. (rel/sug)