PT Arun Akan PHK Ratusan Karyawan

Lhokseumawe, (Analisa). PT Arun NGL.Co Blang Lancang Lhokseumawe akan melaksanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi ratusan pegawai perusahaan itu sehubungan telah berakhirnya produksi gas alam cair yang ditandai dengan ekspor Rabu (15/10) yang dilakukan perusahaan itu ke Korea Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur PT Arun, Gusti Azis usai melakukan kegiatan pengapalan terakhir LNG, Rabu (15/10) kepada sejumlah wartawan di Dermaga Khusus Blang Lancang.

Dikatakan, PT Arun saat ini memiliki jumlah karyawan sekitar 280 orang lebih yang telah bekerja lebih kurang  di atas 25 tahun dengan usia  rata-rata 52 tahun. Setelah PHK, sebagian karyawan akan direkrut oleh PT Perta Arun Gas, terutama mereka yang telah punya pengalaman menangani kilang gas. Karyawan PT Perta Arun Gas nanti, tugasnya akan mengelola terminal penerima LNG dan regasifikasi mulai Januari 2015.

PHK dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Undang -Undang Ketenakerjaan, mekanismenya seorang karyawan tidak bisa langsung berpindah kerja ke sebuah perusahaan lain, melainkan harus terlebih dahulu melakukan pemutusan hubungan kerja baru bisa direkrut oleh perusahaan lain.

“Semua perhitungan baik masalah PHK dan mekanisme rekrutmen karyawan Arun setelah di PHK  ke PT Perta Arun Gas masih dalam proses.  Sampai saat ini, kami masih menunggu keputusan dari pemilik aset PT Arun (LNG Plant),” ujar Gusti Azis.

Sebagaimana diberitakan harian ini sebelumnya, PT Arun melakukan pengapalan terakhir LNG Arun pada Rabu (15/10) dengan tujuan Korea Selatan menggunakan Kapal Janjin Pyeong Taek.

Pengapalan terakhir LNG Arun yang dilepaskan oleh Presiden Direktur PT Arun, Gusti Azis itu merupakan pengapalan yang ke-4.269 kapal mulai 14 Oktober 1978 lalu. Kegiatan serimonial pengapalan LNG terakhir diwarnai aksi unjukrasa oleh ratusan warga eks Blang Lancang yang menuntut resetlemen dari Pertamina. (mar)

()

Baca Juga

Rekomendasi