Oleh: Firman Pahala Siringoringo
Sangat mengejutkan bahwa Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan menghapus film-film kartun yang selama ini menjadi kesenangan anak-anak, alasannya sangat tidak masuk akal, karena Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beralasan bahwa film kartun yang selama ini menjadi tontonan seru bagi anak-anak ini mengandung unsur kekerasan yang tidak baik ditiru oleh anak-anak. Ini sebenarnya harus diperhatikan dan perlu dipikirkan secara bijak oleh komisi tersebut masalah mengenai alasan yang tidak etis tersebut, yang menjadi pertanyaan adalah haruskah anak-anak sama dengan orang dewasa dengan menonton sinetron yang sepertinya lebih berbahaya lagi jika terus menerus ditonton oleh anak-anak.
Film kartun yang menjadi santapan setiap anak-anak di pagi hari, siang dan sore hari. Banyak film-film kartun yang disiarkan oleh penyiar Indonesia, seperti Dragon Ball, Detective Conan, Dora the Explorer, Spongebob Squarepants, Little Krisna, Tom and Jerry dan yang lainnya dan ini menurut saya tidak mengandung hal-hal kekerasan didalam penayangannya, dan menurut saya sebagai pencinta film kartun menurut saya ini sangat disukai dan disenangi bukan bagi saya saja tetapi bagi seluruh anak-anak yang ada di Indonesia, karena itu bukan hanya sekedar untuk ditonton, tetapi bagaimana anak-anak berfikir secara kreatif tentang bagaimana menciptakan film kartun sendiri yang selama ini belum ada film kartun yang dibuat oleh bangsa Indonesia.
Jika merajut kedalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, film kartun ini sebenarnya tidak bertentangan dengan itu malahan itu membuat efek baik kepada seluruh masyarakat Indonesia, bukan saja anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang menonton film tersebut karena film kartun ini mengajak masyarakat Indonesia untuk berimajinasi paling tidak untuk menciptakan film kartun sendiri, jangan kita mengkritisi segala perfilman yang ada di Indonesia apalagi didalam masalah film kartun yang alasannya di luar logika yang membuat film kartun tersebut harus dihapus dari perfilman Indonesia.
Kenapa kita harus menghapus film kartun saja? Kenapa film-film yang lain tidak dihapus padahalkan film yang lain mungkin lebih parah dari film yang lain yang sangat berbahaya dari film kartun tersebut, seperti film sinetron dan film bioskop yang selama ini disiarkan di Trans Tv dan Global Tv, serta RCTI, perlunya berpikir secara bijaksana mengenai keputusan yang dibuat oleh KPI tersebut karena jangan harap perkembangan imajinasi seluruh masyarakat Indonesia dapat maju jika film-film kartun tersebut dihapus.
Berfikir dalam hal penghapusan film kartun tersebut, setidaknya kita harus mencerna dan memperhatikan bagaimana caranya agar jangan ada penghapusan didalam film kartun tersebut tetapi bagaimana kita harus menjaga dan mendidik anak-anak kita agar bisa menyaring hal-hal penting didalam sebuah film kartun tersebut, karena tidak semua film kartun mengandung kekerasan, seperti yang kita lihat saja didalam film kartun Dora the Explorer, Spongebob Squarepants yang sebenarnya film kartun yang mereka lakukan adalah untuk menghibur para penontonnya saja, dan di film itu penonton disuruh juga untuk berfikir apa selanjutnya yang akan dilakukan oleh para tokoh film kartun tersebut dan ini berarti melalui film kartun tersebut anak-anak untuk berfikir dan menganalisis atau mencoba bagaimana yang mereka lakukan.
Pertanyaan ini selalu ada didalam benak kita, didalam dunia pertelevisian, sinetron semakin banyak ditayangkan, baik cerita mengenai asal muasal Danau Toba misalnya, baru mengenai kisah raja Prabu Siliwangi, dan yang lainnya. Banyak sinetron-sinetron yang tidak sepatutnya kita tonton, apalagi bagi anak-anak yang masih didalam tahap pertumbuhan dan perkembangan daya pikirnya. Contohnya saja di Tv Indosiar banyak sinetron-sinetron yang mengundang suatu hal yang tidak baik untuk dipertontonkan misalnya saja masa ada sinetron yang mengisahkan sebuah keluarga yang mempunyai 4 orang istri. Sebenarnya film yang seperti itu tidak cocok untuk dipertontonkan bagi masyarakat terutama kepada anak-anak karena itu mengandung unsur anjuran untuk melakukan hal tersebut dan juga sebenarnya hal tersebut tidak mencerminkan budaya yang baik didalam masyarakat kita karena dengan adegan-adegan yang sepatutnya ditayangkan, jadi ditayangkan juga.
Selanjutnya mengenai sinetron yang tidak sepatutnya ditayangkan adalah mengenai film tentang anak yang tidak diakui keluarganya dan ini sering ditayangkan di pertelevisian Indosiar yang menjadi pusat sinetron-sinetron yang ada di Indonesia, contohnya saja yang lain adalah bagaimana sebuah keluarga bapak yang mabuk-mabukan ditambah lagi dengan ibu yang suka berkencan dengan laki-laki lain. Ini juga biasanya disiarkan di pertelevisian Indonesia. sebenarnya ini yang patut dicermati oleh seluruh para pemerintah terutama KPI agar perfilman di Indonesia dapat baik didalam adegan-adegannya karena jika ini terus dilakukan maka itu juga akan berdampak buruk kepada psikologi anak-anak kita dan pastinya hal-hal tersebut bisa saja ditiru oleh anak-anak kita, dan bagaimana mereka akan berpikir bagaimana cara untuk melakukannya.
Pertahankan Film Kartun
Jangan ada penghapusan didalam film Indonesia yang sebenarnya tidak ada tindakan-bagaimana pun ceritanya anak-anak perlu yang namanya rasa humoris didalam pengembangan daya ingatannya, sekaligus untuk merefleksikan daya ingatnya dari rasa lelah dalam mengikuti pelajaran disekolahnya, jangan pula kita harus melarang kalau anak-anak tidak boleh untuk menonton film-film kartun karena itu adalah hak mereka, dan pantas mereka dapatkan yang begitu, karena itu akan menambah daya ingat mereka untuk berkreasi dan untuk menciptakan apa yang mereka bisa.
Ini yang paling penting dari si anak, bagaimana orang tua, patut mengontrol anaknya didalam mencari film-film yang cocok dengannya, seperti film kartun tersebut, dengan kata lain orang tua perlu memeriksa bagaimana psikologis anak setelah menonton film tersebut, dan bandingkanlah perbedaannya, antara anak yang menonton sinetron, dengan anak yang menonton film kartun. Tetapi bila kita melihat film sinetron yang sebenarnya kurang di saring atau kurang untuk meneliti film-film yang ditayangkan didunia pertelevisan Indonesia yang harus diperhatikan oleh pemerintah kita juga, agar dengan begitu kita sebagai masyarakat dapat menikmati film-film Indonesia yang memiliki tujuan moril dan sikap yang positif, bukan bisa merusak mental kita atau bahkan bisa merusak kejiwaan kita.
Jadi inti dan solusi dari film kartun tersebut adalah bagaimana KPI sebagai pemegang pemeran didalam penyiaran perfilman Indonesia harus betul-betul meneliti film-film yang ada di Indonesia, baik film kartun, sinetron dan yang lainnya, yang tidak merusak secara psikologi masyarakat Indonesia, tidak merusak mental masyarakat, tidak membawa efek buruk kepada perilaku masyarakat di Indonesia. dengan kata lain memang harus yang berkualitas film yang akan ditayangkan di televisi jangan ada film-film yang mengandung kekerasan, adegan-adegan yang mengundang pornografi, dan yang paling penting film kartun yang tidak hanya untuk menghibur jangan dihapus karena itu tidak hanya menghibur anak-anak tetapi juga menghibur orang dewasa termasuk orang tua. Semoga. ***