35 Persen Tanaman Pisang Diserang Virus Panama

Pandan, (Analisa). Virus Layu Fusarium atau disebut dengan Virus Panama merupakan penyakit utama yang dapat merusak dan sangat berbahaya menyerang tanaman pisang.

Bahkan, jenis virus ini sudah banyak menyerang tanaman pisang milik warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, kendati umumnya jenis pisang kepok. Tercatat, kerugian yang ditimbulkan akibat serangan virus mematikan tanaman pisang ini mencapai lebih dari 35 persen.

Akibat penyebaran virus tersebut, kebutuhan pisang Kepok di Tapteng terpaksa dipasok dari luar daerah. Hal itu dikarenakan tanaman pisang di sejumlah kecamatan di Tapteng sudah rusak dan mati akibat layu. Bahkan, buah pisang tak dapat dikonsumsi karena mengandung zat beracun paskaterserang virus tadi.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tapteng, Dompak Simanjuntak melalui Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) Maruhum Nainggolan kepada Analisa, Jumat (17/10) di Pandan mengatakan, tanaman pisang di wilayah Tapteng sebagian telah terserang virus Panama. Sebab itu, perkembangan penyebaran virus cukup aktiv dan harus dilakukan secepatnya langkah pencegahan, jika telah terlihat tanda–tanda adanya Virus Panama menyerang tanaman pisang.

“Penyakit Layu Fusarium atau Panama disebabkan cendawan yaitu Fusarium Oxysporum F. Sp Cubense (FOC) merupakan penyakit sangat merusak dan paling berbahaya yang menyerang tanaman pisang di seluruh dunia, sukar dikendalikan, mudah berpindah dan mampu bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang cukup lama,” katanya.

Penyakit ini menular lewat tanah, menyerang akar dan masuk bonggol tanaman. Di dalam bongkol tanah, cendawan tumbuh dan merusak sistem pembuluh sehingga menyebabkan tanaman layu dan akhirnya mati.

Lebih lanjut dijelaskan, adapun gejala tanaman terserang virus Panama, tanaman menjadi menguning pada daun dimulai dari pinggir daun, daun menguning berlanjut ke daun yang lebih muda, daun yang terserang berwarna kuning akhirnya patah, pecah batang, perubahan warna pada saluran pembuluh, perubahan bentuk dan ukuran daun-daun yang baru muncul, yaitu pemendekan ruas daun, dan perubahan warna pada bongkol serta batang yang terserang mengeluarkan bau busuk.

Seperti diketahui, virus ini termasuk penyakit yang menular lewat tanah, sehingga sangat mudah menular melalui bibit, tanah, air, pupuk kandang atau alat-alat pertanian lainnya. Jika cendawan terbawa oleh aliran air atau mencemari irigasi, penyakit bisa menyebar sangat cepat dan membinasakan tanaman dalam tempo hitungan bulanan. (yan)

()

Baca Juga

Rekomendasi