Oleh: Dra. Yusna Hilma Sinaga. Sudah acapkali pohon pelindung yang ada di tepi jalan Kota Medan tumbang, sedikit saja angin berhembus ketika hujan turun maka banyak pohon pelindung di tepi jalan Kota Medan tumbang. Hebatnya tidak ada hujan dan angin berhembus pohon pelindung di tepi jalan Kota Medan juga tumbang.
Berita utama pada halaman pertama minggu Analisa Medan (19/10) berjudul, “Pohon Tumbang Timpa Mobil, Dua Orang Tewas,” memberitakan tidak ada angin dan hujan tiba-tiba pohon pelindung di tepi Jalan Sudirman Medan tumbang dan menimpa mobil Toyota Kijang yang sedang melintas.
Sebelum manusia ada di bumi ini (Nabi Adam AS) pohon sudah banyak di Bumi ini yakni adanya hutan belantara. Artinya berbagai jenis tanaman sudah ada di bumi ini. Namun, karena manusia terus bertambah jumlahnya maka banyak pohon yang ditebang.
Kondisi ini terus berlangsung selama manusia hidup dan berkembang di bumi ini. Dapat dipastikan semua bangunan yang ada sekarang ini dahulunya pasti di atasnya tumbuh berbagai jenis tanaman, termasuk berbagai jenis pohon.
Hal itu juga berlaku bagi semua ruas jalan yang ada di dunia ini sebelum dibuat menjadi jalan dapat dipastikan ada tanaman di atasnya, boleh jadi berbagai jenis pohon. Begitu juga dengan ruas-ruas jalan yang ada di Kota Medan.
Umumnya jalan itu ada mulai dari jalan setapak atau jalan kecil. Lantas setelah ada jalan kecil yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain maka jalan kecil itu diperlebar sesuai dengan kebutuhan.
Semakin tinggi tingkat kebutuhan jalan itu maka semakin besar ruas jalan itu. Manusia tidak dapat hidup tanpa lingkungan yang sehat maka dalam lingkungan harus ada tanaman, termasuk pepohonan. Kehadiran pohon harus ada pada semua lingkungan, termasuk lingkungan jalan maka pada setiap ruang jalan diupayakan ada pohon.
Kehadiran pohon di tepi jalan sebagai melestarikan lingkungan, juga merupakan kebutuhan hidup dari manusia karena adanya pohon membuat lingkungan sekitar menjadi segar, nyaman. Manusia yang berada pada lingkungan itu bisa menghirup udara segar, bebas dari polusi udara.
Menanam Pohon di Tepi Jalan
Menanam Pohon di tepi jalan memiliki multi manfaat yakni bisa memberikan keteduhan bagi manusia pemakai jalan. Pohon di tepi jalan bisa menghasilkan Oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia yang sedang melintas di jalan itu.
Banyak manfaat pohon di tepi jalan akan tetapi menanam pohon di tepi jalan harus secara baik dan benar. Tidak boleh asal menanam pohon saja di tepi jalan karena bisa berdampak tidak baik. Contoh kongkrit adanya pohon tumbang di tepi jalan yang menimpa orang yang sedang melintas.
Berita minggu Analisa Medan tentang pohon tumbang menimpa mobil melintas hingga tewas dua orang disebabkan menanam pohon di tepi jalan itu belum baik dan benar. Akibatnya pohon di tepi jalan itu tumbang.
Namun, masih banyak orang tidak menyadarinya dan pihak yang melakukan penanaman pohon di tepi jalan belum dilakukan secara baik dan benar. Buktinya banyak pohon di tepi jalan yang tumbang ketika angin berhembus dan hari hujan.
Ternyata meskipun tidak hari hujan dan angin tidak berhembus akan tetapi ada pohon di tepi jalan yang tumbang. Mengapa ini bisa sampai terjadi. Hal ini karena menanam dan merawat pohon di tepi jalan itu belum secara baik dan benar.
Pohon-pohon yang ada di tepi jalan Kota Medan kini banyak kegunaannya tidak benar seperti pohon menjadi tempat mengikat tali spanduk. Pohon di tepi jalan Kota Medan menjadi tempat memasang gambar, pohon di tepi jalan menjadi tempat menggantung lampu hias dan banyak lagi pemanfaatan pohon di tepi jalan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.
Celakanya ketika ada pohon tumbang dan memakan korban disalahkan pohon yang tumbang, dikatakan karena angin dan hujan. Disalahkan karena pohon itu sudah tua dan lainnya. Padahal pohon di tepi jalan di Kota Medan itu yang penanamannya kurang baik dan benar.
Pohon tidak akan tumbang meskipun usianya sudah tua bila penanamannya baik dan benar. Lihat saja pohon-pohon yang ada di hutan, sangat sulit tumbang meskipun sudah berusia ratusan tahun. Akan tetapi pohon yang berusia muda akan mudah tumbang bila cara menanamnya tidak baik dan benar.
Pohon pohon di tepi jalan di Kota Medan, rawan tumbang meskipun usianya belum tua, meskipun tidak ada angin berhembus kuat disebabkan pertumbuhan pohon di tepi jalan Kota Medan cara menanamnya kurang baik dan benar.
Pohon pohon di Kota Medan ditanam di atas trotoar yang disemen sehingga batang pohon tidak memiliki daerah resapan air, akibatnya pertumbuhan akar tidak sempurna maka wajar saja pohon-pohon di tepi jalan Kota Medan mudah tumbang.
Sebaiknya Pemko Medan belajar dari cara pemerintah kolonial Belanda menanam pohon di Kota Medan. Belanda menanam pohon di Kota Medan bukan di atas trotoar akan tetapi di tepi parit jalan setelah itu baru trotoar dan beram jalan serta jalan. Mengapa cara Kolonial Belanda menanam pohon di Kota Medan ini tidak dilestarikan.
Kini pohon-pohon yang ditanam Belanda di Kota Medan sudah banyak yang berubah yakni pohon yang dahulu di tepi parit, sudah berada di atas trotoar, sama dengan kasus pohon yang tumbang di Jalan Sudirman itu. Hal yang sama juga terjadi hampir pada semua tepi jalan di Kota Medan. Pohon-pohon di sekeliling Lapangan Merdeka Medan yang ditanam Belanda juga sudah berubah bentuk yakni berada di atas trotoar.
Dahulu pohon-pohon itu berada di tepi parit besar di sekeliling Lapangan Merdeka Medan, baru kemudian trotoar, beram jalan dan jalan. Hari ini lokasi pohon-pohon di sekeliling Lapangan Merdeka itu sudah berubah dan ini sangat membahayakan.
Penulis bukan hendak membuat rasa takut kepada mereka yang berada di daerah Lapangan Merdeka Medan dengan pohon-pohon besar peninggalan Belanda itu akan tetapi kondisi lokasi pohon itu sudah berubah.
Pohon akan tegak ratusan tahun bila lokasi tumbuhnya baik dan benar maka ketika lokasi tumbuhnya tidak baik dan benar maka berpeluang pohon itu akan mati dan bisa tumbang. Hal ini perlu dicermati dan cara menanam pohon di tepi jalan Kota Medan yang dilakukan Belanda sudah tepat dan sebaiknya jangan diubah lokasinya agar pohon pelindung di tepi jalan Kota Medan itu tidak tumbang.
Kurang arif dan bijaksana mengalahkan pohon di tepi jalan Kota Medan yang tumbang tanpa melihat kondisi lokasi tumbuhnya pohon-pohon di Kota Medan. Bila lokasi tumbuhnya pohon-pohon di Kota Medan, baik dan benar maka kemungkinan besar pohon-pohon yang besar dan berusia tua itu tidak akan mudah tumbang.***
Penulis adalah alumni IAIN Sumatera Utara dan pemerhati masalah sosial, budaya serta lingkungan hidup.