Medan, (Analisa). Universitas Sumatera Utara (USU) memfasilitasi mahasiswa USU yang ingin meraih beasiswa ke universitas luar negeri. Tidak hanya mahasiswa, dosen dan pegawai USU pun juga diberi sarana yang sama agar mudah mendapatkan akses informasi mengenai beragam beasiswa yang ditawarkan oleh pihak asing itu.
“Melalui Kantor Urusan Internasional ini kami memberikan akses informasi mengenai syarat-syarat agar mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa di luar negeri. Hampir setiap tahun sekitar 20-an orang yang berhasil meraih beasiswa luar negeri itu,” kata Wakil Kepala Kantor Urusan Internasional USU, Dr Eng Himsar Ambarita di ruang kerjanya, Senin (6/10).
Ia menjelaskan, selain informasi, akses yang bisa didapat yaitu rekomendasi dari universitas. Salah satu contoh seperti beasiswa yang didapat Riki Situmorang yang saat ini menempuh S2 di Jepang, Universitas Muroran Institute. Bila berprestasi Riki berpeluang meraih beasiswa S3 di tempat yang sama.
Beasiswa itu merupakan beasiswa dari pemerintahan Jepang, imbuhnya. Sebelumnya, pihak universitas sudah membuat MoU dengan USU sehingga proses pemberian beasiswa menjadi lebih mudah, Riki yang merupakan mahasiswa Teknik Mesin USU hanya diminta membuat surat rekomendasi dari Rektor USU.
Kendati demikian, Himsar menyebutkan tidak semua beasiswa diberikan dengan mudah. Beberapa universitas di luar negeri seperti Taiwan, Turki dan Swiss misalnya, mempunya syarat khusus yang memang harus dipenuhi si calon penerima beasiswa.
Persoalan yang kerap mengganjal mahasiswa, khususnya adalah persoalan bahasa. Bahasa Inggris mutlak harus dikuasai oleh si calon penerima beasiswa luar negeri, selain itu keaktifan di organisasi kampus juga menjadi perhatian khusus pemberi beasiswa.
“Kalau untuk dosen dan pegawai umumnya mudah saja syaratnya. Namun untuk mahasiswa harus melalui proses yang panjang. Karenanya mereka yang berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri diharapkan bisa membangun almamaternya (USU),” kata Himsar.
Mahasiswa USU, Lisa ketika dimintai komentarnya terkait keberadaan Kantor Urusan Internasional untuk memfasilitasi mahasiswa yang mendapat beasiswa ke luar negeri itu mengatakan sebaiknya fasilitas tidak hanya sebatas akses informasi, namun juga memberikan semacam les bahasa Inggris gratis bagi mahasiswa yang berpotensial, namun lemah dalam penguasaan bahasa asing.
“USU banyak mengadakan MoU dengan pihak asing (universitas luar negeri) seharusnya syarat-syarat bisa dapat lebih mudah., mengingat pihak-pihak tersebut sudah melakukan perjanjian kerjasama,” ujar mahasiswa semester IV tersebut. (br)