Membentang Kembali Panorama Alam

Oleh: Azmi TS

SATU dari sekian banyak pelukis alam yang pernah jaya, tersebutlah nama Abdullah Suriosubroto, Sudjono Abdullah dan Basoeki Abdullah. Karya lukisan tentang keindahan alam serta panoramanya, selalu berhamparan sawah yang dipenuhi tetumbuhan padi, kerbau dan petani menjadikan suasana begitu romantik.

Selain itu ada pelukis Indonesia yang gayanya hampir sama yakni Koempoel Soejatno,  R. Hadi, Royatna. Pelukis alam yang lebih menonjolkan sapuan kuas yakni Hasim, Ernest Dezentje, Mahyuddin S, Frederick Kassenda.

Pelukis yang juga rajin melukiskan tentang kemolekan alamnya antara lain Hasim, I Wayan Sadja, S. Toyo R. Hadi, Royatna dan J Soediyono. Para perupa alam tersebut selalu menggambarkan panen padi jadi lebih indah. Alam pedesaan mereka jadikan obyek lukisan alam yang paling banyak mempengaruhi lukisan Moii Indie.

Dahulu di desa yang akan memulai turun menaburkan benih selalu dikerjakan secara gotong royong antar petani. Semua kehidupan para petani ini sering kali diabadikan oleh para perupa dari dahulu hingga kini. Lukisan tentang kehidupan petani terlukiskan dengan begitu sempurna dan apik di atas kanvas mereka.

Beberapa pelukis memang sering melukiskan secara langsung di antara petani yang sedang menggarap tanahnya. Bahkan ada pula lukisan alam desa yang lagi panen raya, di sana petani memakai topi sedang memotong padi yang sudah menguning. Terlihat pula ada beberapan ekor kerbau sedang digembalakan di tepian sungai.

Begitu pula banyak tetumbuhan pohon lagi sedang merimbunkan dedauan, sehingga menghijau. Kini di zaman modern panorama alam yang bak surgawi, juga semakin hari semakin menghilang. Karena banyak lahan tergerus oleh adanya pembangunan kampung, hingga kota besar.

Banyak bentangan persawahan sudah tak ditumbuhi tanaman tetapi di sana gedung subur berkembang. Hutan nan asri serta hijau kini berganti sudah dengan hutan beton dan besi. Dampaknya sudah pasti para penghuni alam sebagai penyeimbang jadi punah. Hewan semakin terdesak bahkan tak mendapat tempat yang layak lagi.

Keberadaan mereka sudah terampas oleh perkembangan zaman yang terus berubah. Semakin hari tak terdengar lagi kicauan burung, semilir angin yang berisik serta sejuk. Kini sudah brrganti dengan hembusan udara kotor dari derunya mesin pabrik, kendaraan dan gas buang dari perlengakpan rumah tangga modern.

Membentangkan panorama alam romantik kembali, bukan hanya ketertarikan perupa lokal tetapi juga seniman asing. Ada Leo Elland, J. Frizts Ohl, W. J. Frederick Imandt, tentang keindahan alam di tanah Jawa. Mereka telah mempengaruhi dalam senirupa nusantara dalam soal teknik pengungkapan obyek.

Dalam sejarah juga ada teknik yang memang menyanjung tinggi tentang keindahan dalam setiap tema lukisan yakni gaya Mooi Indie. Gaya Moii Indie ini adalah pengaruh yang di masa kolonial tumbuh subur di negeri ini yaitu melukis lanskap (pemandangan alam). Perupa itu adalah Mas Pirngadie, Wakidi, Trubus. S dan Dullah.

Walaupun ada perupa yang memang menentang kecenderungan bentukan lanskap yang krusial itu yakni S. Sudjojono dan kawan-kawan. Tema ini tak tergoyahkan, hingga kini. Bapak senirupa modern ini tak suka pada warna-warna yang terlalu dramatisir sampai ke rekayasa bentuk.  

Terlepas dari itu Sudjono Abdullah memang ada penafsiran lain yakni lukisan lanskap punya konsep tersendiri. Lukisan alam gaya atau hasil karya Sudjono Abdullah memiliki tempat tersendiri dalam kancah senirupa nusantara, tapi belum banyak diulas. Lukisan panorama alam tentang kehidupan masyarakat agraris sebagai bukti Sudjono Abdullah cinta seratus persen kepada bumi pertiwi ini.

Semua memori tentang keindahan bumi persada ini dia buatkan dalam bentuk lukisan karena pada masa itu, dia hidup dalam rasa nyaman. Sekilas lukisan panorama alam romantik begitu membawa kesuasana masa lampau. Terasa menghanyutkan kepada masa lalu (nostalgia), ada nuansa haru biru sekaligus auratisme. Pancaran itu muncul satu demi satu lewat kepiawaian Sudjono Abdullah membuat lukisan alam dan cukup banyak diperoleh data itu.

()

Baca Juga

Rekomendasi