Gitar Made In Bandung Tembus Pasar Internasional

STRANOUGH Guitar Technology merupakan produsen gitar asli Bandung, Jawa Barat yang produknya telah menembus pasar ekspor. Gitar yang dikembangkan sejak 12 tahun ini sudah melanglang buana ke berbagai negara di dunia akibat jaringan internet.

“Produk kita sudah dijual ke banyak kota Tokyo, Singapura, Hong Kong, Sydney, Turki, Frankfurt, New York. Kita juga sudah ke Belanda dan beberapa negara lain,” ujar pemilik Stranough Muhammad Satrianugraha kepada detikFinance, di sela-sela gelaran industri kreatif bertajuk Pasar Indonesia yang dilaksanakan PT Bank Mandiri Tbk di Jakarta Convention Center (JCC) dan berlangsung 22-26 Oktober 2014.

Prestasi Stranough Guitar Technology, bisa menembus pasar internasional bukan tanpa alasan. Produk yang unik dan desain yang inovatif membuat gitar produksi lokal ini bisa diterima masyarakat dunia. Salah satu produk kebanggaan rumah produksi ini adalah The Tripper, sebuah gitar listrik yang bisa dimainkan di mana saja.

“Ini konsepnya gitar travel. The Tripper ini sudah kami patenkan. Di Indonesia, bahkan di luar negeri juga nggak ada lagi yang bikin gitar travel seperti punya kami,” tutur Muhammad.

Selain itu, yang membedakan gitar travel miliknya dengan gitar travel serupa produksi luar negeri adalah pada teknologinya. “Cuma kita yang buat gitar kepala buntung yang senarnya langsung menyambung ke body gitar. Tuning-nya di body,” tuturnya.

Selain itu, gitar ini memiliki ukuran yang normal secara teknis. Artinya panjang senar sama persis dengan ukuran normal sehingga pengguna yang sudah terbiasa memainkan gitar normal tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi.

“Kalau kelihatannya memang lebih kecil, karena kepala kita bikin buntung dan body kita papas jadi lebih kecil. Tapi teknisnya normal, panjang senar normal. Jadi yang baru pegang gitar ini pasti langsung terbiasa, nggak perlu adaptasi lama. Beda dengan yang di luar negeri karena memang ukurannya diperkecil supaya bisa muat masuk ke saku winter coat mereka,” tuturnya.

Harga

Ia menyebut, produknya ini dibanderol dengan harga sekitar Rp1.975.000 hingga Rp2.225.000. Terlalu murah?.

“Memang kalau dibilang murah, ya murah. Tapi target kita bukan jualannya. Kami ingin mendahulukan penetrasi untuk pasar dalam negeri dulu. Kita bangun fashion-nya. Kalau untuk market luar negeri tentu harganya beda, karena kita juga punya international price,” sebutnya.

Stranough adalah nama perusahaan pembuat gitar yang telah dibangunnya sejak tahun 2002 silam. Ia bercerita awalnya ingin menjadi pemain gitar profesional. “Saya minta dibelikan gitar, tapi cumah dikasih Rp2 juta. Nggak cukup karena gitar yang saya ingin harganya Rp19 juta. Akhirnya, uang Rp2 juta tadi saya belikan bahan baku untuk saya buat gitar sendiri,” tuturnya.

Namun tak disangka, hasil kerja keras usahanya bisa menembus pasar internasional. Keberhasilannya berawal setelah ia mengunggah hasil karyanya tersebut dalam sebuah website.

Pesanan dari Belanda

“Saya posting, kemudian ada yang pesan langsung dari Belanda. Mereka bilang, bisa nggak dibuatkan gitar khusus. Saya bilang bisa. Lalu saya buat gitar pesanan mereka. Bentuknya kecil dan aneh. Itu lah gitar travel pertama yang saya buat,” tuturnya.

“Setelah selesai bikin, mereka minta dikirim contohnya itu. Saya kirimlah itu gitar pesanan tadi, kemudian 40 hari kemudian mereka telepon lagi bisa nggak dibuatkan 150 unit lagi. Dari situ produksi saya dipakai di Belanda sampai sekarang,” katanya.

Berbekal pengalamannya tersebut, pada tahun 2005 ia memberanikan diri untuk membuat gitar travel yang murni hasil kreasinya sendiri. “Bedanya dengan yang kita buat untuk merek di Belanda itu dari teknologinya. Semua kelemahan yang ada di gitar sebelumnya, kita sempurnakan. Jadilah The Tripper ini,” sebutnya.

Ia menambahkan, selain membuat gitar travel, Stranough juga membuat berbagai jenis gitar dan menerima pesanan gitar khusus. Perusahaan yang masuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM) ini juga memproduksi case atau kotak penyimpanan gitar dengan bentuk dan warna yang bisa disesuaikan.  Berlokasi di Jalan Surapati, Bandung, Jawa Barat, ia mempersilakan para pecinta gitar berkunjung melihat koleksi gitarnya. (dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi