Rantauprapat, (Analisa). Program Let’s Talk atau formula pembelajaran berbahasa Inggris cepat dan tepat, difokuskan untuk membantu pelajar dan guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
“Program Let’s Talk ini, difokuskan untuk membantu pelajar dan guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris,” kata Project Manager Let’s Talk Yayasan Bunda Siti Banun (YBSB), Dedi Ardiansyah ketika memberikan paparan di Rantauprapat, Selasa (16/12).
Dedi menjelaskan, program perdana dikhususkan kepada SMA dan SMK itu juga lebih mengembangkan berbahasa Inggris kepada calon kepemimpinan, komunikasi dan pertumbuhan pribadi yang dimulai dengan metode “pasang ulang” pola pikir sehingga mampu mengembangkan sikap terbuka dan mau menerima pembelajaran.
Alasan program penciptaan master trainer berbahasa Inggris, nantinya akan disebar ke berbagai pelosok desa agar mampu mengobah kehidupan pelajar dalam menjelajahi dunia, memperoleh informasi, menghasilkan ide baru yang inovatif serta dapat mengkomunikasikan pendapat dengan jelas.
Pihaknya berharap kepada peserta sosialisasi di antaranya, dewan pendidikan, perwakilan guru, utusan dari PTPN, wartawan dan lainnya agar secara bersama-sama mengembangkan program Let’s Talk dengan tujuan memberikan kemudahan bagi semua memahami dan cerdas berbahasa Inggris.
“Kegiatan ini didanai dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Herfinta. Ada 20 orang yang sedang diseleksi untuk master trainers, namun kami berharap kegiatan ini didukung rekan-rekan yang lain dan kedepan akan kami kembangkan ke tingkatan sekolah lainnya,” sebut Dedi Ardiansyah.
Kepala SMK YBSB Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Reni Kartika menerangkan, kesiapan mereka sebagai contoh awal program Let’s Talk akan terus dievaluasi.
“Murid kami saat ini sudah berani melakukan percakapan ringan dengan berbahasa Inggris,” tuturnya.
Sedang Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, Ngampuni Tarigan dan Sekretarisnya ,Tatang Hidayat Pohan menyarankan, program itu agar dapat merambah ke sekolah semua tingkatan, karena dinilai sangat membantu menumbuhkan semangat para pelajar dan guru mempelajari bahasa Inggris.
Apalagi, pembelajaran bahasa Inggris di sekolah telah berkurang serta program itu merupakan sebuah kebanggaan bagi mereka disebabkan masih ada lembaga yang peduli. “Kami Dewan Pendidikan siap mendukung program ini,” papar Ngampuni Tarigan. (ra)