Nasib Mahasiswa Jurusan Matematika dan Bahasa Inggris Masih Dijajaki

Mahasiswa PGSD STKIP Santa Maria Akhirnya Ditransfer ke Universitas Quality

Sibolga, (Analisa).  Mahasiswa/i jurusan PGSD Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) St Maria berjumlah sekira 440 orang akhirnya ditransfer ke Universitas Quality Medan guna melanjutkan program pendidikan mereka.

Hal itu, berdasarkan surat rekomendasi Dikti kepada Kopertis wilayah I Sumut-Aceh yang menghunjuk Universitas Quality dapat menerima mahasiswa/i jurusan PGSD bagi perguruan tinggi yang bermasalah terkait izin operasionalnya.

Dekan FKIP Universitas Quality, Eduard Simatupang, MPd menyatakan, sejatinya manajemen Universitas Quality datang ke Kota Sibolga sesuai legalitas resmi dari Koordinator Kopertis wilayah I Sumut–Aceh, Prof. Dian Armanto, baru-baru ini menyampaikan kkeputusan pemerintah atas solusi terbaik bagi perguruan tinggi yang belum mengantongi izin beroperasi.

“Win win solution ini merupakan jalan terbaik yang dilakukan pemerintah. Institusi Universitas Dharma Agung jurusan PGSD sebelumnya juga melakukan hal yang sama, yakni mentransfer mahasiswa/i PGSD-nya ke Universitas Quality pertanggal 14 Februari 2014 perkuliahan dimulai. Menyusul, mahasiswa/i STKIP Santa Maria jurusan PGSD yang belum memiliki izin operasional (kepengurusan sedang proses-red). Begitupun, kami tidak memaksa untuk harus kuliah di perguruan tinggi kami,” sebut Eduard dihadapan puluhan mahasiswa/i PGSD STKIP Santa Maria, Jumat (14/2) di aula St Melania Sarudik, Tapteng.

Pengecekan status kemahasiswaan setelah melakukan daftar ulang ke Universitas Quality, jelas Eduard, dapat dicek langsung pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) yang semula disebut EPSBED melalui website www.forlap.dikti.go.id.

Dijelaskan pada pertemuan itu, program PSKJJ Unimed yang semula mahasiswa/i diarahkan mendapat program tersebut, tidak benar. Sebab, program itu sudah tidak dibenarkan lagi oleh pemerintah baik bagi guru tetap maupun honorer.

“Jurusan PGSD hanya dihunjuk Dikti cq Kopertis wilayah I Sumut Aceh kepada Universitas Quality Medan. Hanya kita (Universitas Quality-red) satu-satunya perguruan tinggi swasta yang mendapat rekomendasi itu,” tukasnya.

Civitas STKIP Santa Maria divakumkan menunggu proses pengajuan izin.

Legalitas mahasiswa STKIP jurusan PGSD telah terjawab, dengan adanya rekomendasi Dikti kepada Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh menghunjuk Universitas Quality.

Salah seorang mahasiswa pada pertemuan itu, E Simarmata mempertanyakan biaya kuliah yang telah terlanjur dibayar kepada STKIP St Maria, apabila dirinya mau ditransfer ke Universitas Quality.

Ketua Yayasan Santa Maria Berbelas Kasih, Suster Dionicia Marbun menjawab, biaya perkuliahan di Universitas Quality per SKS sebesar Rp85000, berbeda dengan STKIP Santa Maria yang memberlakukan biaya per semester.

Maka khusus jurusan PGSD ini, terang Sr Dionicia, angkatan 2009 segala biaya selama setahun terhitung masuk ke Universitas Quality ditanggung yayasan St Maria.

Angkatan 2010, yayasan St Maria menanggung biaya kuliah 24 SKS. Untuk angkatan 2011 yayasan St Maria menanggung hanya 1 semester. Angkatan 2012, yayasan St Maria hanya menanggung biaya pembangunan yang berlaku di Universitas Quality selama 1 tahun.

“Ini merupakan konsekuensi yang harus kami lakukan demi mendapatkan gelar sarjana mahasiswa/i STKIP St Maria. Kami berharap seluruh pihak baik masyarakat Kota Sibolga agar memaklumi permasalahan yang dihadapi yayasan Santa Maria saat ini,” harapnya.

Ia juga meminta agar berbagai pihak membantu yayasan Santa Maria agar sesegera mungkin mendapatkan solusi terbaik untuk memeroleh izin dari pemerintah demi peningkatan dunia pendidikan di Kota Sibolga.

Civitas STKIP Santa Maria terpaksa divakumkan menunggu terbitnya izin dari pemerintah berwenang. Sementara, nasib mahasiswa/i STKIP Santa Maria jurusan Keguruan Matematika dan Bahasa Inggris masih dijajaki pihak yayasan St Maria dengan Universitas Tapanuli (UNITA).

Hadir pada pertemuan itu, Pj Rektor Universitas Quality Dr. Erna Frida, MSi, Wakil Rektor Drs AP Tambunan, MSi, Ka Prodi PGSD Elisa, Ka BAAK Rita Paranginangin dan para pengurus yayasan St Maria Sibolga. (yan)

()

Baca Juga

Rekomendasi