Air Minum Reverse Osmmosi (RO) : Manfaat dan Masalahnya

Oleh: Jansen Silalahi. Dalam ilmu gizi ada suatu pernyataan sebagai berikut: “there are no bad foods; but bad diets” yang berarti tidak ada makanan yang jelek tetapi yang ada adalah pola makan yang buruk. Dalam makanan sehari-hari yang perlu dipertimbangkan adalah keberagaman (variety, kecukupan (moderation), dan keseimbangan (balance).

Setiap jenis makanan tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih atau kurang. Makanan yang kita makan harus beragam dalam suatu kelompok makanan. Misalnya, sayur yang dikonsumsi setiap hari harus beragam tidak boleh hanya satu jenis saja. Demikian juga sumber protein, karbohidrat, dan lemak tidak boleh hanya berasal dari satu jenis makanan saja namun harus beragam.

Zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan dapat dikelompokkan atas protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan termasuk air. Kadang-kadang air tidak memasukkan sebagai zat gizi, namun sebenarnya air adalah zat gizi yang sangat penting, dan bahkan mungkin yang paling penting. Air adalah zat gizi yang paling banyak diperlukan yaitu sekitar dua setengah sampai tiga liter per hari untuk orang dewasa. Karena mahluk hidup khususnya dalam tubuh manusia, air adalah komponen yang paling besar yakni sebanyak 60%-70% dari tubuh kita adalah air.

Seseorang mampu bertahan hidup beberapa hari tanpa makanan. Tetapi beberapa hari tanpa minum air akan menyebabkan kematian. Karena air tidak pernah disimpan sebagai cadangan dalam tubuh seperti halnya protein, karbohidrat, dan lemak. Fungsi air dalam tubuh untuk menopang kehidupan sangat vital yaitu mulai peranan sebagai alat transportasi, tempat terjadinya (medium) pertukaran zat dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, untuk mengeluarkan zat-zat toksis dalam tubuh (detoksifikasi), zat yang ikut bereaksi, dan juga merupakan hasil reaksi. Begitulah pentingnya air dalam tubuh.

Oleh karena itu maka selalu disediakan air minum ke manapun kita pergi tetapi makanan yang lain hanya disediakan pada saat tertentu saja. Jika tubuh kita kekurangan air sebanyak 1% saja dalam tubuh, kita akan merasa haus sebagai petunjuk bahwa tubuh membutuhkan air karena sudah kurang, dan jika terjadi kekurangan 5% akan menyebabkan kondisi yang tidak baik (patologis).

Air minum menjadi sumber air utama untuk kebutuhan tubuh. Namun harus kita ingat, bahwa air di alam ini selalu mengandung zat-zat terlarut terutama mineral. Maka secara alamiah air yang kita minum harus memenuhi syarat tertentu, yakni tidak mengandung zat-zat berbahaya, seperti racun khususnya logam-logam toksis misalnya timah hitam (Pb), cadmium (Cd), merkuri (Hg), dan juga tidak boleh ada bakteri yang patogen (berbahaya). Sebaliknya, air minum harus mengandung mineral utama (mayor) seperti kalsium, magnesium, dan kalium. Sedangkan natrium biasanya berasal dari makanan yang lain. Maka, air minum harus diperoleh dari air sumur yang memenuhi syarat atau diproses melalui perusahaan air minum supaya memenuhi syarat di atas.

Pada saat ini, umumnya air minum yang tersedia dalam kemasan terdiri dari dua kelompok, yaitu air mineral dan air minum Reverse Osmosis (RO) baik dalam kemasan ataupun isi ulang. Berdasarkan hasil penelitian, air minum dengan rendah mineral (biasanya dinyatakan sebagai kesadahan air yang rendah) jika dikonsumsi dalam jangka yang lama akan menimbulkan masalah kesehatan, misalnya meningkatkan resiko beberapa penyakit seperti kanker dan jantung koroner, dan lain-lain. Mengapa?

Penelitian menunjukkan bahwa penyerapan logam-logam toksis seperti Pb akan terjadi jika mineral kalsium dan magnesium sangat rendah dalam air minum. Maka, jika dalam makanan terdapat logam toksis Pb dalam jumlah sedikitpun, akan gampang diserap oleh tubuh apabila kadar kalsium dan magnesium rendah dalam air minum. Akan tetapi, apabila kalsium dan magnesium cukup dalam air minum maka penyerapan Pb, baik yang terdapat di dalam air minum dan makanan lainnya, akan dihambat atau tidak terjadi. Berarti dapat menghindari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh logam toksis tersebut.

Memang air minum bukanlah semata-mata berperan hanya sebagai sumber mineral kalsium dan magnesium. Akan tetapi jika kandungan kalsium dan magnesium sangat rendah maka akan terjadi gangguan penyerapan kalsium dan magnesium yang terdapat dalam makanan lainnya. Oleh karena itulah, maka organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menetapkan bahwa kandungan kalsium dan magnesium dalam air minum masing-masing dengan syarat minimalnya adalah kalsium 20 mg dan magnesium 10 mg dalam satu liter air minum.

Sedangkan menurut Depkes RI hanya menyatakan kandungan maksimal kalsium dalam air minum adalah 75 mg /liter air minum dan tidak ada syarat minimal. Jadi air minum itu tidak semata-mata sebagai sumber mineral tetapi air dengan kandungan mineral yang rendah akan menyerap (menjerat) mineral yang ada dalam makanan lain dan membuangnya sehingga tubuh kemungkinan kekurangan mineral dalam jangka yang lama.

Air minum Reverse Osmosis (RO) adalah air yang diproses sedemikian rupa dengan alat yang dapat mengolah air minum biasa menjadi air murni. Berarti air minum RO sama sekali tidak mengandung mineral dan juga memang tidak mengandung zat-zat berbahaya baik zat beracun ataupun bakteri. Maka, dengan demikian air minum RO memang menjadi sumber air untuk tubuh. Di samping itu, air RO bebas dari zat beracun dan bakteri. Maka dalam hal ini air minum RO aman dari segi zat beracun atau bakteri patogen. Inilah yang menjadi salah satu manfaat dari air minum RO karena tidak mengandung pencemaran yang berbahaya bagi kesehatan.

Akan tetapi, seperti disebutkan di atas tadi bahwa air minum yang rendah mineral dapat menimbulkan masalah kesehatan apalagi air tanpa mineral seperti air minum RO. Kenapa? Air adalah zat pelarut yang paling potensial karena dapat melarutkan banyak zat di alam ini. Kelompok yang sangat mudah larut dalam air adalah mineral bahkan mineral seperti kalsium, magnesium, kalium dan natrium dalam bentuk garamnya, sangat bersifat higroskopis yang berarti kuat berinetraksi /menarik air.

Apabila dalam air sudah ada terlarut mineral, tidak lagi begitu kuat ditarik oleh/atau menarik mineral. Semakin tinggi kandungan mineral dalam air maka daya tarik air itu terhadap mineral makin rendah, dan sebaliknya makin rendah kandungan mineral makin kuat pula daya tariknya terhadap mineral. Dengan penjelasan ini dapat dipahami air RO yang tidak mengandung mineral dan pencemaran lainnya akan bersifat agresif (haus akan mineral) sehingga jika yang dikonsumsi adalah air RO maka mineral yang berasal dari makanan lainnya juga akan diikat oleh air (terlarutkan) sehingga mineral yang tadinya akan diserap oleh tubuh akan terlarut dalam air RO dan kemudian akan dibuang. Di samping itu, sebaliknya karena kandungan kalsium dan magnesiumnya rendah, maka penyerapan logam toksis akan lebih mudah dan berarti akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatana.

Konsumsi air RO dalam jangka yang tidak lama belum menimbulkan gejala-gejala negatif terhadap kesehatan. Tetapi dalam jangka yang lama selama bertahun-tahun konsumsi air RO bisa menyebabkan peningkatan resiko berbagai penyakit seperti jantung koroner dan lain-lain. Memang pada saat ini masih ada kontroversi dari beberapa ahli yang mengatakan bahwa konsumsi air RO akan terbebas dari resiko penyakit yang diakibatkan oleh zat-zat beracun dan bakteri yang mungkin bisa terdapat pada air minum biasa karena kemungkinan dapat mengandung pencemar yang berdampak negatif.

Mereka juga berpendapat bahwa air bukanlah makanan yang berperan sebagai sumber mineral sebab mineral dapat diperoleh dari bahan makanan lain. Disamping itu juga dikatakan bahwa air minum RO lebih efektif untuk proses detoksifikasi. Akan tetapi kenyataannya, dari berbagai hasil penelitian yang lebih akurat bahwa air minum RO akan menyebabkan peningkatan resiko berbagai penyakit jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama karena air RO bersifat agresif, mengikat mineral-mineral yang dibutuhkan yang terdapat dalam makanan lainnya sehingga penyerapannya akan terganggu. Maka, dalam jangka yang lama tubuh bisa kekurangan mineral. Apalagi mengkonsumsi air RO tanpa disertai makanan lain yang mungkin terjadi adalah bahwa air RO akan menguras mineral dari cairan tubuh dan berarti hal ini akan berdampak negatif terhadap kesehatan, karena tubuh kekurangan mineral. Maka dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi air minum RO lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

(Penulis adalah guru besar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan)

()

Baca Juga

Rekomendasi