BERBAGAI kejadian atau yang kemudian menjadi istilah selalu memiliki sejarah. Cuma, sebagian besar tidak ada lagi yang mengingatnya, atau malah sebutan untuk istilah itu telah berubah atau telah melenceng dari makna sesungguhnya. Itu ditemukan dalam istilah-istilah berbagai bidang kehidupan masa sekarang ini.
Salah satu istilah yang ada adalah “Hooker”. Istilah "hooker" dulunya adalah konotasi pelacur atau wanita penghibur, ternyata berasal dari para prajurit Amerika. Saat perang sipil, dikenal seorang Jenderal dari pihak Union(Utara) yang bernama Joseph Hooker.
Jenderal ini sering membawa wanita-wanita penghibur untuk menemaninya di kota New Orleans sepanjang masa perang sipil.
Oleh anak buahnya, wanita-wanita ini diberi nama "Hooker's Division". Lama-kelamaan kata "Division" menghilang, dan akhirnya wanita- wanita dengan profesi demikian mendapat mendapat sebutan "hooker".
Pizza. Pizza adalah bahasa Itali untuk "pie" (kue). Pada bagian bawah pizza dibuat dari adonan ragi yang dipanggang menjadi lingkaran seperti roti. Di Itali, orang sudah membuat pizza sejak tahun 1400-an, tapi belum diberi tomat dan keju sampai tahun 1889.
Pada tahun 1889, seorang pembuat roti bernama Raffaele Esposito membuat pizza untuk Ratu Itali. Ia memutuskan untuk menggunakan bahan-bahan dengan warna seperti bendera negaranya, Itali. Jadi Raffaele menambahkan tomat merah, keju putih, dan paprika hijau. Itulah ceritanya kenapa hingga sekarang pizza menyerupai bendera negara Itali.
FUCK. Di zaman dahulu kala di Inggris sana seseorang tidak bisa berhubungan badan tanpa memiliki izin tertulis dari raja (kecuali kalau memang dia anggota keluar kerajaan). Jadi, jika seseorang ingin memiliki bayi, mereka akan pergi ke raja untuk meminta izin tertulis. Sang raja kemudian memberikan semacam kartu pass yang harus digantung di daun pintu kamar ketika mereka berhubungan badan. Kartu ini bertulisan “FUCK” (Fornification Under Consent of the King).
Honeymoon
Bulan Madu (Honeymoon). Di masa Babylonia 4000 tahun lalu, selama sebulan setelah acara pernikahan, ayah dari mempelai putri biasanya akan menyediakan sejenis minuman yang terbuat dari madu lebah. Dan karena mereka menggunakan kalender lunar sebagai sistem penanggalan, maka tenggang masa selama sebulan itu mereka sebut sebagai "Honeymoon".
"Good Night, Sleep tight". Zaman dulu di Inggris, matras untuk tidur biasanya diikat ujung-ujungnya dengan tali yang dikaitkan kerangka tempat tidur. Ketika seseorang hendak berangkat tidur, maka tali-tali tersebut ditarik sehingga matras menjadi lebih kencang, lebih "firm" untuk tidur. Maka dari sinilah lahir ekspresi "Good Night, Sleep Tight".
"You're fired" Orang-orang Scotland pada millenium pertama mempunyai kesepakatan untuk mengusir orang tak berkenan dari kampung mereka, dengan jalan membakar rumah orang Tersebut tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Dari sinilah istilah "Get fired" untuk orang yang dikeluarkan secara paksa dari organisasi.
Sabotase. Saat datangnya Revolusi Industri, banyak mesin menggantikan tenaga kerja manusia, yang akhirnya meningkatkan pengangguran. Para Pekerja memprotes kedatangan mesin-mesin ini dengan melemparkan sepatu kerja mereka kedalam mesin (umumnya mesin tenun), sehingga mesin-mesin tadi menjadi macet atau rusak. Dari masa inilah dikenal “Sabotase”.
Kata sapaan "Moshi" Disebut 2 Kali di Jepang.
Di jepang, kata “Moshi Moshi” digunakan untuk mengatakan “Halo” ketika sedang menelpon atau menyapa, yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa harus diucapkan kata “moshi” sebanyak dua kali? kenapa tidak sekali saja?
Berdasarkan Sejarahnya, mengucapkan “moshi Moshi” dua kali adalah cara untuk membuktikan bahwa kamu bukan Hantu, karena apabila hantu menyapa, mereka biasanya hanya dapat mengatakan “moshi” satu kali.
Istilah "air mata buaya". Karena setiap buaya memakan mangsanya, buaya meneteskan air mata, namun bukan karena telah menyesal memakan mangsanya, melainkan tubuh mangsa yang terlalu besar membuat kelenjar air mata buaya terdorong hingga mengeluarkan air mata.
Makanya diibaratkan buaya menangis bagi orang yang menangis seakan-akan menyesali perbuatannya padahal hanya pura-pura belaka. (sdbc/elz)