Yuk, Jadi Jurnalis Cilik

Teks & Foto oleh: Muhammad Arifin. Sahabat Taman Riang, Hari ini, tepat tanggal 9 Februari, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pers Nasional (HPN). Tahun 2014 perayaannya dipusatkan di Bengkulu.

Banyak cara sekolah memperingati HPN. Antara lain membaca koran bersama, atau lomba membuat mading. Kali ini, kakak ingin mengajak teman-teman Sahabat Taman Riang untuk menjadi jurnalis cilik.

Siapakah wartawan? Dapatkah setiap orang menyatakan diri sebagai wartawan dan mulai menulis atau menyiarkan apa saja sesukanya?

Wartawan adalah profesi yang sangat spesial dan mulia. Ibarat dokter dan pilot, maupun insinyur. Profesi wartawan dalam menjalan profesi harus bertanggungjawab dan perlu kematangan.

Sebagaimana seorang dokter yang tak terlatih, maka pasiennya akan mendapat bahaya. Atau pilot yang tidak pernah belajar terbang, tentunya tidak akan ada yang pernah mau naik pesawat.

Wartawan yang menulis seenaknya tanpa belajar bisa merusak reputasi orang bersalah. Bisa-bisa menyebabkan informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Makanya, wartawan profesional adalah wartawan yang bekerja berdasarkan kode etik, seperti halnya profesi lain (dokter, pilot dan lain-lain).

Wartawan melalui medianya bertugas memberi informasi, memberikan pendidikan dan menghibur masyarakat. Wartawan biasa bekerja di surat kabar, majalah, jurnal khusus, stasiun radio, stasiun televisi, lembaga informasi, kantor-kantor hubungan masyarakat, internet, lembaga foto berita dan lembaga informasi atau pemberitaan.

Nah, untuk menjadi wartawan cilik tentunya kita harus memiliki bekal agar bisa membuat berita yang benar. Untuk mengumpulkan informasi kita harus meliput dan mewawancarai tokoh maupun narasumber dalam rangka mengumpulkan bahan-bahan tulisan dengan standar 5W+1H.

Selain itu, tentunya adik-adik juga harus memiliki bekal kemampuan memotret. Dengan kemampuan tersebut kita bisa menghasilkan tulisan yang berbobot dan tentunya media di sekolah adik-adik akan lebih menarik lho.

Penulis pernah berbagi ilmu jurnalistik di MTs Al Ulum Jalan Amaliun Gang Johar. Mereka memiliki program ekstrakurikuler jurnalistik dan setiap bulan murid-muridnya dididik tentang jurnalistik. Mulai belajar teori, praktek hingga mendesain majalah sendiri. Wah, sepertinya patut ditiru!

Acara yang digelar; Hari pertama; belajar teori tentang jurnalistik, bagaimana mengumpulkan informasi, menulis berita 5W+1H, hingga teknik wawancara.

Hari kedua; mereka praktek langsung wawancara drop stop. Siswa praktek langsung sebagai narasumber dan wartawan. Misalnya, sebagai artis, pejabat. Nah, teman-teman yang lain sibuk tuh mewancarai. Ada juga mewawancarai pedagang sekolah.

Hari ketiga; semua informasi tersebut ditulis dan diramu dalam berita dan tulisan ringan. Hari keempat; Siswa diajarkan teknik memotret dan mendesain majalah. Bagi yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan Dasar Jurnalistik bisa aktif menjadi penulis di majalah sekolah MTs Al Ulum, yakni Majalah Tarbiyah.

Nah, bagaimana dengan sekolah teman-teman Sahabat Taman Riang. Sudahkah memiliki ekstrakurikuler tentang jurnalistik? Sudah kita memiliki mading yang baik. Jika belum, peringatan HPN ke-68 bisa jadi moment mengembangkan ilmu jurnalistik bagi teman-teman di sekolah !

()

Baca Juga

Rekomendasi