Menentang Nabi-nabi Palsu

Oleh: Jekson Pardomuan. “Negeri telah penuh dengan orang-orang berzinah; sungguh, oleh karena kutuk ini gersanglah negeri dan layulah padang-padang rumput di gurun; apa yang dikejar mereka adalah kejahatan, dan kekuatan mereka adalah ketidakadilan. Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Kupun juga Aku mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman TUHAN. Sebab itu jalan mereka akan seperti jalan-jalan yang licin bagi mereka; di dalam gelap mereka akan terserandung dan akan jatuh di sana; sebab Aku akan mendatangkan malapetaka atas mereka dalam tahun waktu mereka dihukum, demikianlah firman TUHAN. (Yeremia 23 : 10 – 12)

Apa yang tertulis dalam Alkitab, belakangan ini semakin digenapi oleh Tuhan. Nabi-nabi palsu sudah banyak berkeliaran di negeri ini. Memberikan pengajaran-pengajaran yang salah dan menjerumuskan manusia kedalam jurang pemisah antara manusia dengan Sang Pencipta. Manusia jadi merasa dirinyalah yang paling hebat dan paling kaya. Manusia sekarang perilaku hidupnya seperti malaikat tapi tindak-tanduk perbuatan sehari-hari sangat jauh dari ajaran firman Tuhan.

Dalam Matius 7:15-20 dituliskan “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”

Yesus telah mengingatkan kita bahwa, "Tidak semua yang terlihat seperti domba adalah domba." Alkitab menggambarkan orang Kristen sebagai domba. Jadi, jika Yesus berkata bahwa mereka terlihat seperti domba, itu berarti bahwa mereka terlihat benar-benar seperti orang Kristen. Yang paling menyedihkan adalah bukan hanya orang non-Kristen, tetapi orang Kristen sekalipun tidak dapat membedakan mereka.

Karena itu, ketika domba palsu ini mengeluarkan taring serigala mereka dan mulai memangsa domba-domba yang lain, maka orang non-Kristen akan berkata, "Lihat apa yang dilakukan oleh kalian orang-orang Kristen." Bagaimana Anda dapat berkata kepada mereka, "Yang ini bukan orang Kristen tapi serigala"?

Dari peringatan Yesus ini, kita dapat melihat bahwa musuh yang berada di luar itu tidak seberapa berbahaya dibandingkan dengan musuh yang berada di dalam jemaat. Terhadap serigala yang berada di luar, si gembala bisa bersiaga dan melindungi kawanan dombanya. Namun, biasanya, serigala yang berada di tengah kumpulan domba baru ketahuan setelah terlambat. Pada saat ketahuan, mereka sudah menelan beberapa domba.

Siapakah orang-orang Kristen palsu dan juga nabi-nabi palsu itu? Bagaimana kita dapat mengenal mereka sebelum terlambat atau sebelum terjadi kerusakan yang terlalu parah? Dan jika kita berhasil menemukan mereka, apa yang dapat dilakukan? Setiap orang yang terlibat di dalam pekerjaan Allah di dalam waktu yang cukup lama, pasti akan tahu bahwa memang ada serigala di tengah gereja saat ini.

Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru dan pengajaran yang palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Dari ayat-ayat yang sangat penting ini, kita belajar tiga hal tentang nabi-nabi palsu. Kita melihat bahwa ajaran mereka, pada intinya, menyangkal Sang Penguasa dan menyangkal Kristus. Itulah poin yang pertama. Dan mereka memasukkan ajaran ini secara diam-diam. Apa artinya? Artinya adalah bahwa ajaran itu dimasukkan oleh mereka dengan cara yang sedemikian rupa sehingga sukar bagi kita untuk memastikan bahwa ajaran tersebut menyangkal Kristus atau tidak.

Dengan kata lain, tidaklah mudah bagi kita untuk mengetahui bahwa dia adalah seorang nabi palsu. Tepat seperti yang dikatakan oleh Yesus, "Mereka datang kepadamu dengan menyamar seperti domba." Mereka terlihat sama seperti orang Kristen yang lain. Perhatikan bahwa mereka adalah guru dan seorang nabi adalah seorang guru. Dan mereka menyampaikan doktrin semacam ini sedemikian rupa sehingga Anda akan mengira bahwa mereka menyampaikan kebenaran, padahal mereka sedang menyampaikan dusta.

Bagaimana cara mereka melakukan ini? Ada banya cara yang mereka lakukan untuk menjerumuskan kita ! Pertama-tama, dengan selalu mengutip Kitab Suci. Kitab Suci adalah 'bulu domba' yang menyembunyikan ajaran sesat mereka. Segera setelah Anda menyampaikan sesuatu dan mengutip referensi Alkitab, kebanyakan orang akan berpikir, "Ah! Ada referensi ayat yang mendukung ucapan itu. Baiklah. Tentunya ucapan itu benar." Jangan tergesa-gesa! Periksalah dengan teliti referensi yang diajukan untuk melihat apakah kutipan dari Kitab Suci ini memang benar-benar bermakna seperti yang dimaksudkan oleh orang tersebut. Atau hanya cara-cara baru yang dilakukan untuk menjinakkan kita menjadi penentang Kristus.

Lantas, bagaimana caranya untuk mengenal nabi-nabi palsu yang datang kepada kita ? Pertama adalah dari buahnya. Seperti tertulis dalam Galatia 5 : 22 – 23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Biasanya, nabi-nabi palsu yang berkata tentang kebenaran firman Tuhan akan terlihat dari buahnya. Perilaku hidupnya akan bertolakbelakang dengan firman Tuhan. Mereka cenderung memikirkan diri sendiri dan mau menang sendiri.

Kemudian, yang kedua adalah cinta akan uang dan kehidupannya selalu berlebihan. Masih ingat Yudas, yang rela menjual Yesus demi untuk mendapatkan uang. Sama halnya dengan anak-anak Tuhan yang ada saat ini, ada juga yang rela menjual agamanya dan mengganti KTP-nya menjadi agama lain demi untuk mendapatkan jabatan penting dan kedudukan yang menjanjikan.

Ciri lain dari nabi-nabi palsu adalah, mereka akan menjanjikan kekayaan berlimpah, kemakmuran dan sebagainya. Padahal, Tuhan telah mengingatkan kita untuk melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, maka Tuhan akan memberikan kita kehidupan yang lebih baik bahkan berlimpah. Lukas 6 : 23 “Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.” Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi