Oleh: Dr. Agus Priyatno, MSn. Awal bulan ini, tepatnya tangal 5-6 Maret 2014 saya menghadiri Seminar Internasional ICAAE(The 1th International Conference for Arts and Arts Education on Indonesia) di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam seminar, saya memresentasikan artikel dengan topik tema patriotisme dalam senilukis modern di Indonesia. Tulisan inimerupakan bagian dati atikel tersebut.
Patriot, orang yang mencintai bangsa dan negaranya. Tema patriotik dalam senilukis modern merupakan ungkapan patriotisme. Ada lukisan bertema patriotik dalam senilukis modern di Indonesia.
Pelukis Raden Saleh melukiskan peristiwa patriotik berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Pelukis lain pencipta lukisan bertema patriotik antara lain Dullah, Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan dari generasi sekarang Dede Eri Supria. Lukisan bertema patriotik keberadaannya sangat penting untuk membangkitkanrasa memiliki terhadap bangsa, negara dan Tanah Air. Meskipun demikian,hanya sedikit lukisan betema patriotik diciptakan. Jarang pelukis mau menekuni lukisan bertema ini.
Lukisan Patriotisme di Luar Negeri
Ada cukup banyak lukisan bertema patriotisme di luar negeri. Sejak era lukisan neoklasik sudah muncul lukisan bertema patriotisme. Lukisan berjudul The Oath of The Horath (1784) karya Jacques Louis David, menggambarkan patriotisme keluarga Horath dari kisah Romawi. Lukisan ini diciptakan dengan tujuan menaikkan patriotisme dan keberanian bangsa Prancis.
Pada lukisan ini terlihat tiga bersaudara bersumpah pada Kerajaan untuk memerangi musuh Romawi. Tiga bersaudara bersiap perang dan bersumpah di depan ayah mereka. Di sebelah kanan tampak ibu mereka dan anggota keluarga lainnya, lunglai dalam keputusasaan. Mereka menangis untuk keselamatan mereka yang akan berangkat perang.
Mereka, sang ibu dan anggota keluarga lainnya, juga bingung sebab musuh yang akan diperangi masih anggota keluarga Horatii, anggota keluarga sendiri.
Dalam lukisan ini digambarkan, kepentingan negara dan bangsa Romawi ditempatkan di atas segalanya, termasuk di atas kepentingan keluarga mereka sendiri.
Selain negara Prancis, lukisan-lukisan bertema patriotik juga dilukiskan di sejumlah negara lain. Diantaranya lukisan peristiwa patriotik tentang Perang Dunia I dan II serta Perang Sipil di Amerika Serikat.
Lukisan Bertema Patriotisme di Indonesia
Lukisan bertema patriotik di Indonesia yang sangat terkenal adalah lukisan tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan ini diciptakan oleh pelukis Raden Saleh (1807-1880).
Pangeran Diponegoro, pakaian yang dikenakan, senjata, para pengikutnya dikonstruksi secara visual berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya. Demikian pula dengan Jendral Belanda, kereta kuda dan para prajuritnya, semua dilukiskan seperti apa adanya. Bahkan lokasi dan pemandangan yang menjadi latarbelakang lukisan itu juga berdasarkan kenyataan yang ada. Lukisan tersebut tampak nyata karena semua diciptakan berdasarkan bukti-bukti riil melalui riset ilmiah yang sangat logis.
Lukisan lainnya karya Sudjojono, bertema perang Sultan Agung raja Mataram melawan Jan Pieter Zonkoen gubernur VOC di Batavia (Jakarta) lukisan dibuat melalui riset panjang, hingga lebih dari satu tahun. Sudjojono bahkan melakukan riset hingga ke negeri Belanda untuk melihat wajah tokoh JP Coen dan seragam prajurit Belanda serta senjata yang digunakan. Selain lukisan tersebut, Sudjojono juga melukis tentang perang revolusi dan para gerilyawan.
Dullah pelukis realis dan naturalis dikenal sebagai pelukis pemandangan dan wanita cantik. Demikian ada pula karyanya yang mengekpresikan peristiwa patriotik dalam lukisan-lukisannya. Diantaranya lukisan tentang perang gerilya dan suasana di bawah pendudukan asing. Lukisan lainnya tentang pejuang revolusi.
Basoeki Abdullah dikenal sebagai pelukis Hindia Molek, namun ada juga lukisannya yang mengungkapkan tokoh-tokoh patriotik. Beberapa lukisannya melukiskan pahlawan sepertiPangeran Diponegoro naik kuda, wajah-wajah pahlawan seperti Pattimura, Ki Hajar Dewantoro, Dr. Soetomo, R. A. Kartini, danCut Nyak Dien.
Dede Eri Supria melukiskan patriotisme perang Aceh. Rakyat Aceh beperang melawan pasukan Belanda yang berusaha menjadikan wilayah itu sebagai jajahannya. Peristiwa patriotik rakyat Aceh tampak dalam lukisan itu, Belanda menginvasi Aceh dengan serbuan senjata laras panjang dan meriam, rakyat Aceh melawan dengan pedang.
Selain lukisan karya pelukis tersebut terdapat lukisan-lukisan kepahlawanan karya pelukis lain. Joes Supadyo melukiskan tokoh patriotik Jenderal Soedirman. Alex Wetik melukiskantokoh patriotik Wolter Monginsidi. Tjondrohandojo melukiskan figur patriotik berjudul “Tjatjat Karena Perdjoeangan Kemerdekaan.”
Lukisan bertema patriotisme sangat penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara, namun sekarang lukisan bertema patriotisme bisa dikatakan tidak lagi diciptakan para pelukis.
Sedikitnya jumlah lukisan bertema patriotik dibanding dengan banyaknya peristiwa patriotik, tentu sangat memprihatinkan. Lukisan bertema patritotik berguna untuk memperkenalkan tokoh-tokoh patriotik (pahlawan bangsa) pada masyarakat banyak.
Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan pengelola Pusat Dokumentasi Senirupa Sumatera Utara