Oleh: Jekson Pardomuan. “Di samping itu kau carilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang”. (Keluaran 18 : 21)
Musa adalah seorang pemimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Dalam kepemimpinan Musa, Israel melakukan perjalanan dari Mesir ke Tanah Perjanjian dengan berputar-putar di padang gurun. Musa yang membawa jutaan orang keluar dari Mesir dan melakukan perjalanan pengembaraan, adalah suatu pekerjaan besar.
Jumlah orang yang berjalan dan mengembara telah memenuhi persyaratan pembentukan suatu negara, dan perjalanan ini adalah sebuah berita yang mengejutkan bagi bangsa-bangsa disekitarnya.
Perjalanan yang melibatkan jutaan orang melakukan migrasi, memerlukan seorang administratur dan kepemimpinan yang kuat. Musa dengan pertolongan Tuhan melakukan berbagai terobosan penting di jaman tersebut.
Berikut ini ayat firman Tuhan tentang Musa yang akhirnya mendengar apa nasehat mertuanya, Yitro. (Keluaran 18 : 13 – 23) : Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?"
Kata Musa kepada mertuanya itu: "Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah."
Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.
Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya."
Ayat firman Tuhan ini menyampaikan pentingnya orang-orang yang cakap, bisa dipercaya, takut akan Tuhan dan dan benci dengan segala bentuk suap. Apabila dalam sebuah pekerjaan, seseorang memberikan kepercayaan kepada kita berarti orang tersebut telah melihat beberapa pertimbangan tentang keberadaan kita.
Dari hal inilah muncul yang namanya pendelegasian pekerjaan. Kalau kita tidak bisa memberikan kepercayaan kepada orang lain, maka kita akan sangat lelah dalam menangani semua persoalan tanpa ada orang lain yang bisa membantu.
Musa yang mendengar apa kata mertuanya, mendelegasikan pekerjaannya untuk mengatur bangsa Israel. Perhatikan Keluaran 18:21. Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
Musa diperhadapkan untuk mencari orang yang dapat diberi pekerjaan yang menjadikan mereka pemimpin sekalipun mereka bukanlah seorang pemimpin.
Mereka semuanya berlatar belakang budak sehingga ada alasan untuk tidak memberikan pendelegasian.
Saat ini umumnya, para pemimpin dalam organisasi Kristen atau non Kristen berkeyakinan bahwa mereka tidak memiliki cukup staf. Beberapa organisasi lain berkeyakinan bahwa mereka harus bekerja dengan orang-orang yang kurang terampil dan berpengalaman. Semua itu cenderung membuat para pemimpin menjadi seorang pemberi tugas dan tanggung jawab yang buruk.
Delegasi bukanlah menyerahkan tugas yang memang telah menjadi tanggung jawab seseorang. Delegasi adalah menyerahkan sebagian dari tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda adalah pemimpin, maka bidang tugas dan tanggung jawab pasti sangat melebihi kapasitas Anda untuk dapat mengerjakan semuanya sendiri. Sebagian dari tugas dan tanggung jawab Anda harus diserahkan.
Musa sekalipun menyerahkan tugas melalui pendelegasian tetapi tidak menyerahkan tanggung jawab utamanya. Musa medelegasikan dalam memutuskan persoalan yang diributkan oleh orang Israel, tetapi tetap memegang keputusan yang bersifat strategis, penting dalam pengembaraan menuju tanah perjanjian.
Musa memberikan prinsip dasar dalam memilih orang menjabat tugas / orang yang menerima pendelegasian. Prinsip itu adalah mencari orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap.
Mendapatkan orang yang dicari, bukanlah akhir dari pendelegasian. Musa juga harus lebih konsentrasi untuk melakukan peran mewakili bangsa Israel di hadapan Allah. Pendelegasian adalah mutlak dalam setiap organisasi yang berkembang. Melangkahlah bersama-sama orang pilihan Anda untuk mengembangkan organisasi Anda. Kepemimpinan Anda yang dapat mendelegasikan dengan tepat, benar akan sangat berarti bagi Anda.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).
Oleh sebab itu, jadilah orang yang cakap, bisa dipercaya, takut akan Allah dan menjauhi segala bentuk suap. Bukankah Tuhan selalu mengajari kita untuk meminta apa saja kepada-Nya lewat doa, maka Dia akan memberikan apa yang kita butuhkan tepat pada waktunya. Amin.