Oleh: Rinna Abriani Pasaribu. Di dalam sebuah hadis Rasulullah saw dengan tegas menyatakan bahwa ada 6 hal yang menjadi etika pergaulan dan menjadi sebuah kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya, sesuai dengan sabdanya: “Kewajiban Muslim terhadap muslim laiinnya ada 6 hal. Jika kamu berjumpa dengannya maka ucapkanlah salam, jika dia mengundangmu, maka hadirilah, jika dia meminta nasehatmu maka berilah nasehat kepadanya, jika dia bersin disampingmu dan memuji Allah (mengucapkan alhamdulillah) maka doakanlah dia (dengan membalas ucapannya dengan yarhamukallah), jika dia sakit maka jenguklah dirinya dan jika dia mati maka iringilah kepergiannya. (H.R.Muslim). Kewajiban disini dapat bermakna sunnah mupun wajib, namun ditegaskan untuk dilaksanakan oleh seorang muslim terhadap muslim lainnya, sebagai sebuah etika dan adab dalam pergaulan.
Kewajiban pertama, mengucapkan salam jika bertemu. Salam berarti saling menyapa dan mendoakan akan kebaikan saudara seiman. Karena itu salam hendaknya senantiasa ditebarkan dalam komunitas muslim agar mendapatkan keberkahan dan saling mencintai antara sesame. Rasulullah bersabda: “Maukah kamu aku tunjukkan sebuah perbuatan jika kamu mengamalkannya maka akan menumbuhkan rasa cinta di antara kamu sekalian ?? tebarkanlah salam di antara kamu (maka kamu akan saling mencintai. Dalam etika menjawab salam, kita harus menjawab dengan yang jauh lebih baik. Dalam Alquran disebutkan : “Jika kamu diberikan salam, maka sambutlah salam itu dengan yang jauh lebih baik darinya” . Misalkan seorang memberikan salam kepada kita “assalamua’laikum” maka kita menjawabnya dengan “wa’alaikum salam warahmatuhu”.
Kewajiban kedua,menghadiri undangan orang lain. Mengundang seseorang hukumnya adalah sunnah, dan menjawab undangan adalah wajib jika tanpa ada halangan syar’i yang membolehkan kita untuk tidak menghadirinya. Salah satu halangan syar’i adalah apabila kita diundang untuk menghadiri acara atau perkumpulan yang di dalamnya dipastikan akan banyak kemaksiatan, seperti minum-minuman khamar, perjudian dan lainnya. Kehadiran kita dalam undangan sesama Muslim, menunjukkan penghargaan dan penghormatan kita pada si pengundang, juga turutnya kita bersama dirinya dalam kebahagiaan dan kegembiraan dalam acara yang diadakannya.
Kewajiban ketiga, jika dia meminta nasehat maka berilah nasehat. Terkadang seseorang ditimpa sebuah masalah dalam pekerjaan, hubungan rumah tangga dan kehidupan. Dia tidak lagi mampu mencarikan solusi karena kebuntuan otaknya dan tidak adanya pengalaman dirinya menghadapi masalah yang sedang menimpanya, maka dia membutuhkan orang lain untuk memberikan nasehat dan memberikan solusi kepada dirinya. Maka saat kita orang yang terpilih untuk dimintai saran, maka berilah saran yang baik, yang mencerahkan dan memberkan solusi terbaik kepadanya, jangan pernah menolak dengan alasan sibuk, lagi capek dan lainnya. Karena ini akan membuat dirinya semakin merana dan sedih. Anjuran ini terdapat di dalam Alquran surah al-A’shr ayat 3 : “Dan saling menasehatilah kamu dalam kebenaran, dan saling menasehatilah kamu di dalam kesabaran”.
Kewajiban keempat adalah jika seseorang bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah, maka kita yang berada disampingnya wajiblah mendoakan dirinya dan membalas pujiannya tersebut dengan ucapaan yarhamukallah (semoga Allah swt merahmatimu), dan yang bersin membalasnya dengan yahdikumullah (semoga Allah swt senantiasa memberikan petunjuk kepadamu). Ini adalah etika yang sangat agung yang diperintahkan oleh Rasululla saw.
Saat orang bersin tentu merasakan kelegaan yang sangat, dan dia sedang membuang virus penyakit yang ada dihidungnya dan kemungkinan besar akan masuk ke dalam tubuhnya, dan karena kebebasan dan kelegaannya itu dia memuji Allah swt. Kita yang mendengar pujiannya, maka kita mendoakan dirinya agar senantiasa dirahmati Alllah swt agar senantiasa sehat dan dalam lindungannya. Karena dia didoakan, maka juga dia mendoakan kita agar senantiasa berada dalam hidayah Allah swt dan tetap terus mendapatkan petunjuk. Sungguh sebuah etika pergaulan yang sangat indah.
Kewajiban kelima, apabila dia sakit maka kunjungilah dia. Mengunjungi orang sakit merupakan tradisi masyarakat Indonesia, dan tradisi ini mendapatkan tempat yang mulia di dalam ajaran agama islam. Kunjungan kita terhadap orang sakit tentu akan menambah semangat dan motivasi moral kepada si sakit untuk cepat sembuh, karena dia merasa bahwa dirinya dihargai dan mendapatkan tempat di hati handai taulan, sahabat dan saudaranya. Terkadang semangat untuk hidup dan sembuh dari si sakit adalah merupakan salah satu obat yang sangat mujarab, dan ini dapat dipicu dengan kunjungan para kolega dan saudara-saudaranya. Untuk itulah Rasulullah saw menegaskan kewajiban ini.
Kewajiban keenam adalah apabila ada orang muslim yang meninggal dunia maka Rasulullah saw menyuruh kita untuk mengiringinya dalam arti kami melaksanakan seluruh kewajiban fardhu kifayahnya, dari mulai memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkannya. Ini adalah penghormatan terakhir kita kepada saudara simian, sebagaimana juga kita nantinya di saat meninggal dunia akan ada orang lain yang melaksanakan fardhu kifayah kepada diri kita. Dalam salah satu hadisnya Rasulullah menyatakan bahwa pahala bagi orang yang mau menyolatkan dan mengiringi seorang muslim sampai kepada pemakamannya, maka dia akan mendapatkan besarnya pahala seperti dua gunung uhud.