Oleh: Hidayat Banjar. Al-Quran mempunyai 114 surah yang isinya tidak semata-mata mengajak manusia untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Al-Quran juga membimbing manusia untuk berniaga, bertani, menjaga kesehatan, dan lain sebagainya.
Surah An-Nahl (lebah) adalah salah satu dari 114 surah yang membimbing manusia untuk berorganisasi, bertani, menjaga kesehatan, mencari nafkah yang baik-baik, dan disiplin.
An-Nahl ialah surah-surah yang diturunkan di Mekkah (Makkyah) sebanyak 123 ayat. Disebut An-Nahl karena di ayat 68 tersebut demikian: Artinya: Dan mewahyukan Tuhanku kepada lebah supaya buatlah sarang-sarang di gunung-gunung dan di pohon kayu dan di tempat- yangh dibikin orang-orang.
Pada ayat 69 berikutnya, diterangkan fungsi lebah itu sebagai berikut: Dan makanlah (isaplah) segala buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan. Dan dari perut lebah itu, keluar minuman yang bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang menyehatkan manusia. Sesungguhnya yang demikian itu suatu tanda (kebesaran) bagi orang yang berpikir.
Lebah Madu
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: hendaklah kamu menggunakan dua pengobatan, yaitu minumlah madu dan bacalah Al-Quran. Maksudnya, dianjurkan kepada manusia agar menjaga kesehatan (jasmani) maupun rohaninya. Menjaga kesehatan jasmani dengan minum madu dan rohani dengan membaca Al-Quran.
Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhamaad rutin meminum madu di pagi hari sebelum makan dan minum sesuatu yang lain. Ini artinya, walau madu dapat menjaga kesehatan (fisik), namun meminumnya haruslah dengan tata cara yang benar.
Sahih Buchari dan Muslim meriwayatkan, seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW menerangkan bahwa saudaranya sakit perut menyesakkan napas karena makanan. Jawab Rasul: “Minumilah ia madu”. Lalu orang itu pergi dan kembali dengan mengatakan bahwa perut saudaranya tidak juga sembuh, Rasul berkata: “Minumilah ia madu”. Rasul berkata demikian tiga sampai empat kali. Kemudian lelaki itu datang lagi dan mengatakan perut saudaranya masih juga sakit. Rasul bersabda: “Telah benarlah firman Allah, tetapi perut Saudaramu berdusta”. Karena sesungguhnya perut orang yang sakit itu telah sembuh seperti sediakala.
Data yang penulis miliki menyebutkan, ada sekian puluh penyakit dapat disembuhkan dengan madu lebah atau lebah madu. Pengobatan dapat dilakukan dengan meminum madu dicampur bahan-bahan lain, juga lewat entupannya. Pengobatan lewat entupan (sengatan) ini dikenal dengan apipuntur.
Untuk menyembuhkan luka-luka, misalnya, infeksi, sariawan di mulut, luka berat dapat disembuhkan dengan memberikan madu yang dicampur dengan minyak ikan. Untuk penyakit TBC, madu dicampur dengan susu hangat/lemak binatang.
Masih banyak penyakit lain yang dapat disembuhkan oleh madu. Sementara untuk penyakit yang berkaitan dengan urat, dapat disembuhkan lewat entupan.
Dampak Sosial
Dengan adanya budidaya lebah madu di suatu tempat, memberi peluang yang besar bagi produk pertanian. Hasil pertanian – bila di tempat tersebut ada budidaya lebah madu – akan meningkat 3-6 kali lipat. Keterangan ini bukan sekadar untuk memancing gairah petani membudidayakan lambah madu, namun sudah diujicobakan di IPB (Institut Pertanian Bogor).
Saat lebah madu melakukan pengisapan nektar bunga – yang selanjutnya menjadi madu – sekaligus terjadi penyerbukan. Saat nektar bunga diisap, tepung sari akan berguguran dan bersentuhan dengan kepala putik, terjadilah pembuahan.
Ketika produk pertanian dapat meningkat 3-6 kali lipat dari biasa, jelas saja petani dan keluarga tidak akan berpikir meninggalkan desanya menuju kota (urbanisasi), hanya karena mencari penghidupan yang lebih layak.
Pengaruh buruk dari dari urbanisasi sudah kita rasaakan, seperti meningkatnya jumlah pengangguran di kota. Karena jumlah pengangguran meningkat, jelas kerawanan sosial pun akan terjadi seperti pencurian, perampokan, dan tindak kriminal lainnya. Bahkan tidak tertutup kemungkinan muncul tindakan berbau politis seperti makar. Orang yang menganggur, secara psikologis mudah dipengaruhi untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis.
Bersebab itu, jika budidaya lebah madu ini dapat diterapkan di desa-desa yang ada di Indonesia, di samping masyarakatnya akan berdaya secara ekonomis, pun akan selalu sehat karena mengonsumsi madu.
Dalam pada itu, kuantitas dan kualitas buah akan meningkat. Sebab, saat mengisap nektar bunga, lebah akan melakukan penyerbukan, seperti yang sudah diuraikan di atas. Tentang penyerbukan, Prof Dr Zander seorang ahli peneliti lebah membuat perhitungan sebagai berikut: pada cuaca cerah, lebah meninggalkan sarangnya dan mendatangi lebih kurang 100 kuntum untuk waktu 10 menit. Sesudah itu, ia segera kembali ke sarangnya.
Setiap hari, seekor lebah dapat pulang pergi mendatangi bunga sampai 40 kali. Dengan demikian setiap ekor lebah dapat mendatangi 40 X 100 kuntum = 4.000 kuntum. Andaikata kita mempunyai 10.000 ekor lebah pekerja, maka setiap hari dapat dikunjungi 10.000 X 4.000 = 4 juta kuntum. Bilamana dari kuntum yang dikunjungi lebah terjadi penyerbukan 10 persen saja, maka buah yang terbentuk berjumlah 400.000 setiap hari.
Memukau
Menurut sahabat saya Drs Moch Achir Lubis yang telah lebih 20 tahun mengelola usaha madu lebah, harganya memang sangat memukau. Satu botol limun saja dijual dari Rp 45-60 ribu. Sedangkan harga tepung sari Rp 2 juta hingga 2,5 juta per kg. Harga royal jeli lebih dahsyat Rp 8-15 juta 1 kg.
Tentu saja kita – terlebih-lebih umat Islam – jika mau memanfaatkan lahan untuk berternak lebah, niscaya kesulitan ekonomi dapat diatasi. Artinya, secara ekonomi, kita tidak perlu menggantungkan nasib pada utang atau bantuan luar negeri.
Perlu juga diinformasikan bahwa madu dapat meningkatkan kualitas IQ (Inteligent Quotient). Karena madu dapat memperbaiki gizi. Sementara disebutkan, salah satu penyebab mutu SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia berada pada peringkat relatif rendah di dunia disebabkan karena anak Indonesia sudah berpuluh tahun kekurangan gizi. Hal ini jelas akan mengganggu perkembangan Indonesia di masa datang.
Penulis Pengonsumsi Madu, Alumnus FH UMA