Beberapa tahun terakhir, banyak artis populer Hong Kong semakin jarang tampil dalam drama televisi lokal karena lebih mengejar drama televisi berbayaran lebih besar dari Tiongkok daratan.
Para artis itu boleh jadi mengincar bayaran lebih gemuk, namun seberapa lama mereka bisa mempertahankan momentum itu sebelum pemirsa Tiongkok daratan jadi muak pada mereka.
Belum lama ini, sebuah saluran media Tiongkok daratan melaporkan banyak artis televisi Hong Kong cenderung tampil dalam drama-drama Tiongkok yang mengecewakan dan berkualitas rendah. Media itu mengkritisi artis-artis tersebut sebagai mata duitan dan tidak peduli soal kualitas.
Laporan itu mencela khususnya artis TV berbayaran tinggi seperti Kevin Cheng, Charmaine Sheh, dan Myolie Wu karena mereka memilih tampil dalam drama-drama murahan, sehingga mengisyaratkan mereka aktor yang “tak berharga”.
Kevin Cheng, yang mencuat tenar di Tiongkok daratan setelah tampil dalam serial drama kerajaan populer “Bu Bu Jing Xin” kabarnya dibayar sebesar 250.000 RMB per episode di China, dan kini merupakan aktor TVB berbayaran tertinggi di negara tersebut.
Setelah mengenyam keberhasilan lewat Bu Bu Jing Xin pada 2011, Kevin mengalihkan fokus karirnya ke Tiongkok daratan dan main dalam drama-drama kerajaan seperti Mystery in the Palace, Ip Man, dan Red Dust, yang semuanya dicela kalangan pengamat dan juga fans.
“Mystery in the Palace” dinyatakan sebagai drama terburuk 2014, dan pemirsa mengeluhkan tentang ketidakakuratan drama tersebut, celah alur cerita, dan “skenario tak logis yang bahkan dapat diketahui para siswa sekolah dasar sekalipun.”
Sosok lain yang disorot tajam adalah Charmaine Sheh. Sejak hengkang dari manajemen TVB pada 2011 lalu, Charmaine Sheh, salah satu aktris berbayaran tertinggi di Tiongkok, berperan dalam sejumlah drama Tiongkok yang tak bermutu dalam dua tahun terakhir, yang termasuk The Female Constable, Marry into the Purple, dan The Legend of Kublai Khan. Akting Charmaine juga dikritisi karena dinilai “tidak dapat menderita, selalu menggunakan gaya Lau Sam Ho”.
Tuai Kritikan
Myolie Wu juga dicela. Aktris ini menuai kritikan gara-gara seleranya rendah dalam memilih drama-drama. “Dia memilih main dalam drama jelek Yu Zheng seperti Happy Mother-in-Law, opera sabun keluarga dramatis gaya lama Jin Yu Man Tang, dan drama-drama cetek.
Bahkan Hawick Lau, mantan bintang TVB yang tak mendapatkan peran utama sampai merintis karir di Tiongkok daratan, dikritisi karena ditampilkan membawakan peran-peran “pangeran kaya” ganteng tapi tragis. Sebagian besar dramanya juga memiliki ending cerita yang dapat ditebak.
Patrick Tam, yang dulu merupakan aktor utama TVB, belum pernah main dalam satu pun drama berbobot di Tiongkok daratan sejak meninggalkan Hong Kong. Peran sebagai bandit dalam The Emperor’s Harem meninggalkan tanda mengesankan pada pemirsa TV China daratan, namun drama itu sendiri kurang diterima dengan baik oleh kalangan pengamat.
Mantan aktor TVB Benny Chan mendapat julukan “Aktor Terbaik untuk Drama-drama Terburuk”.
Dengan proyek-proyek mereka mengundang pertanyaan dari Tiongkok, kalangan aktor televisi Hong Kong kini mulai menerima respon buruk dari publik umum Tiongkok, sehingga membuat pemirsa merasa kesal manakala mereka melihat seorang aktor Hong Kong jadi pemeran utama dalam sebuah drama. Laporan itu juga menyatakan aktor-aktor Hong Kong tidak peduli tentang kualitas, memiliki nilai kecil, dan berada di Tiongkok hanya “mengejar uang”. (jsc/bh)