DI daerah Bantul ternyata ada perajin yang khusus buat gitar akustik maupun elektrik. Perajin tersebut bernama Sevi Aji. Awalnya perajin yang akrab dipanggil Aji ini merasa kahilangan karena gitar kesayangannya rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Pada waktu itu dia masih kuliah di ISI jurusan seni rupa sehingga dia belum mempunyai penghasilan. Iseng-iseng Aji membuat gitar sendiri dengan meniru pola gitarnya yang rusak.
“Awalnya suara yang dihasilkan kurang bagus. Kemudian saya perbaiki lagi, sampai bisa menghasilkan suara yang bagus. Pada waktu itu untuk membeli bahan bakunya saja tidak terasa bisa untuk membeli gitar baru karena untuk bahan percobaannya membutuhkan bahan yang banyak,” jelas Sevi Aji.
Mulai saat itulah teman-temannya banyak yang memesan gitar kepadanya. Karena suara yang dihasilkan gitar buatan Aji tidak kalah dengan gitar-gitar yang sudah mempunyai merek dan harganya yang jauh lebih murah, makin lama orderannya makin meningkat. Pada tahun 1998 barulah Aji berani mendirikan home industri yang diberi nama Sevi Gitar. Home industri ini memproduksi berbagai macam model gitar akustik dan gitar elektrik.
Untuk harganya cukup bervariasi tergantung model dan ukurannya. Gitar klasik berkisar antara Rp 50.000-Rp 150.000 sedangkan gitar akustik jumbo Rp 150.000-Rp 350.000 dan gitar jenis elektrik Rp 400.000-Rp 1.500.000. Sevi Gitar juga menerima pesanan gitar, untuk model dan ukurannya tergantung pemesan.
Home industri yang terletak di Klebakan, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta ini perbulannya menghasilkan 25 buah gitar akustik dan 20 buah gitar elektrik. Omsetnya bisa mencapai 20 juta tiap bulan. Pembelinya kebanyakan perorangan. Mereka berasal dari berbagai daerah antara lain Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Kalimantan, Irian Jaya dan Sumatera. Ada juga yang berasal dari Malaysia, Jepang, dan Belanda.(int)