Pulau Diego Garcia Misterius, Pangkalan Misteri AS

DIEGO García adalah pulau karang atol dan terbesar di Kepulauan Chagos. Pulau ini termasuk wilayah Teritori Samudera Hindia Britania. Terletak di Samudera Hindia, sekitar 1.600 km (1.000 mil) sebelah selatan pesisir selatan India. Negara terdekat pulau ini adalah Sri Lanka dan Maladewa.

Bangsa Portugis merupakan orang Eropa pertama yang mencapai dan melakukan penjelajahan Pulau Diego Garcia. Penjelajah Pêro de Mascarenhas dianggap sebagai penemu ketika berlayar di bawah kepemimpinan Dom Garcia de Noronha pada tahun 1512-1513.

Pada tahun 1960, Kepulauan Chagos secara rahasia disewakan kepada Inggris, lepas dari Mauritius dengan maksud mendepak seluruh penduduknya dan mendirikan pos militer. Tahun 1971, Britania Raya dan Amerika Serikat menyetujui perjanjian dimana kelak pulau ini akan didirikan pos militer.

Sejak itu, Britania Raya menerapkan depopulasi Diego Garcia yang sangat kontroversial, memaksa deportasi seluruh 2.000 penduduk pulau ini, keturunan budak Afrika dan pekerja Hindu yang dibawa ke pulau ini oleh Prancis pada abad ke-18, ke pulau-pulau sekitarnya, termasuk Mauritius, yang berjarak 1.200 mil. Sebagai gantinya, pos militer gabungan Britania-Amerika Serikat didirikan.

Pulau ini ditumbuhi tanaman tropis yang lebat. Pulau ini memiliki panjang 60 kilometer (37 mil), dengan ketinggian maksimum 67 meter (220 kaki), serta hampir dikelilingi oleh laguna dengan panjang 19 kilometer (12 mil) dan lebar 8 kilometer (5.0 mil). Kedalaman laguna hingga 30 meter (98 kaki), dan sejumlah terumbu karang cukup membahayakan untuk navigasi.

Pangkalan

Secara geografis, pulau Diego Garcia terletak di sebelah barat Indonesia dan selatan India. Secara spesifik, posisi pulau ini berada di tengah-tengah Samudera Hindia. Pada tahun 1965, Inggris mengendalikan sepenuhnya Diego Garcia dan kepulauan di sekitarnya dari London dan wilayah itu diberi nama British Indian Ocean Territory (BIOT).

Monitoring secara penuh atas pulau Diego Garcia bukanlah tanpa alasan. Saat itu Inggris sedang mempersiapkan kerja sama militer dan keamanan dengan Amerika Serikat. Tahun 1966, Inggris setuju memberikan izin kepada AS untuk membangun pangkalan militer di pulau Diego Garcia. Saat berlangsungnya perang dingin, keberadaan pulau ini menjadi sangat strategis bagi AS untuk melakukan operasi militer di sekitar Samudera Hindia.

Pada tahun 1971, para penduduk Diego Garcia yang telah dihuni selama lebih dari 170 tahun itu pun dipaksa untuk keluar dari pulau. Dalam bocoran intelejen yang dirilis oleh Edward Snowden melalui website Wikileaks menyebutkan bahwa ditetapkannya Pulau Diego Garcia sebagai cagar alam taman laut terbesar di dunia ini tidak lain sebagai upaya untuk mempersulit klaim para penduduk yang pernah menetap di pulau tersebut.

Misterius

Setelah ditetapkannya pulau Diego Garcia sebagai cagar alam laut maka pulau ini menjadi wilayah yang tertutup dan memberikan kesan misterius. Praktis hanya pasukan militer AS dan Inggris yang berhak untuk menghuni kawasan yang terletak di tengah-tengah Samudera Hindia itu.

Sebagai pangkalan militer, Diego Garcia memiliki landasan pesawat terbang. Landasan pacu ini memiliki kategori Extended Range Twin Engine Operations (ETOPS), yaitu landasan darurat bagi pendaratan penerbangan komersial yang melintasi rute Samudera Hindia.

Landasan pacu ini hanya dapat ‘disinggahi’ pesawat komersial bermesin ganda. Pesawat berbadan lebar yang bisa mendarat di pangkalan militer ini adalah Boeing 767, Boeing 777, dan Airbus A330,

Diego Garcia merupakan salah satu wilayah kegiatan operasi mata-mata intelijen AS (CIA). Menurut laporan Dewan Keamanan Eropa 2007, pulau Diego Garcia digunakan AS dalam program kontroversial, yaitu mengangkut para narapidana kelas berat dan pelaku terorisme. Laporan tersebut juga diperkuat oleh laporan Pemerintah Inggris pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa AS pernah melakukan pengisian bahan bakar pesawat yang membawa narapidana terorisme di Diego Garcia pada 2002.

Untuk diketahui bahwa saat terjadinya Perang Irak (2003-2006) dan Perang Afganistan (2001-2006), pulau ini menjadi lokasi basecamp tentara sekutu (Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Pilipina) dalam mempersiapkan kebutuhan perang. (gci-bh)

 
 

 

()

Baca Juga

Rekomendasi