Blangpidie, (Analisa). Perhelatan pesta demokrasi dalam rangka memilih calon wakil rakyat yang amanah mulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat pusat mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya).
Pasalnya, seluruh masyarakat kabupaten setempat harus merelakan waktu sehari penuh untuk memberikan hak suaranya pada setiap bilik tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar disetiap pelosok desa.
Akibatnya, aktifitas masyarakat mulai dari bisnis, tani, perkebunan hingga perkantoran termasuk sekolah juga ditiadakan, sehingga membuat kesibukan lalulintas di Kabupaten Abdya nyaris tidak ada.
Pantauan Analisa mulai dari sejak pagi hari di sejumlah jalan, pusat perbelanjaan hingga warung-warung tampak lengang.
Jalan-Jalan di Abdya sepi dari kendaraan roda dua dan empat yang berlalu-lalang, seperti di Jalan Perdagangan, Jalan Selamat, Jalan At.Taqwa, Jalan Sentral, Jalan Kesehatan dan jalan lainnya yang biasanya ramai dengan kendaraan yang hilir-mudik kemarin terlihat sangat lengang. “Mungkin karena semua warga sedang menggunakan hak pilihnya di TPS, makanya sepi,” ujar Suprian, warga Kecamatan Tangan-Tangan.
Hanya ada satu-dua kendaraan saja terlihat melintas di jalan-jalan tersebut. Kondisi sejumlah kecamatan lainnya juga tampak lengang dari aktifitas masyarakat sehari-hari. Angkutan umum yang biasa mencari penumpang di Jalan-jalan perkotaan Blangpidie tidak terlihat sama sekali. Hal ini karena banyak sopir angkot yang ikut mencoblos sehingga mereka tidak bekerja.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Abdya, Syamsidik kepada wartawan membenarkan kondisi daerah itu jauh berbeda dengan hari-hari biasa. Menurutnya, pada hari biasa kabupaten yang beribukota Blangpidie tampak ramai dengan beragam aktifitas masyarakat. “Suasanannya sangat berbeda dengan hari-hari biasa, situasi sangat lengang sekali,” ujarnya.
Sepi
Kondisi yang tak jauh berbeda juga terlihat Kota Lhoksukon sebagai ibukota Kabupaten Aceh Utara dan di pusat Kota Lhokseumawe. Arus lalulintas sepi sejak pukul 10.00 Wib. Demikian pula aktifitas pedagang dan masyarakat terhenti mulai pukul 07.30 Wib karena warga berbondong bondong menuju ke TPS untuk memberikan hak suaranya.
Amatan Analisa di Kota Lhoksukon hanya didapati sejumlah warga di warung awrung kopi, sedangkan di pasar tampak sepi dan sejumlah toko tidak ada yang buka untuk berjualan. Warga baru ada di Kota Lhoksukon mulai sekitar pukul 10.00 Wib, pedagang mulai beraktifitas melakukan berjualan, seperti di pasar sayur sayuran Lhoksukon.
Hal yang sama terjadi juga di Kota Lhokseumawe, keadaan jalan jalan protokol tampak sepi apalagi warga mendegar ada ditemukan bungkusan yang diduga bom di sebuah lokasi TPS Gampong Kuta Blang. Keramaian baru terlihat kembali sekitar pukul 11.00 Wib, karena warga setelah memilih langsung menuju ke pasar untuk berbelanja maupun menikmati secangkir kopi di warkop.
Amatan Analisa, warga yang memadati warung kopi lebih banyak membicarakan tentang temuan paket yang diduga bom yang ditemukan di SDN Kuta Blang, di mana pada daerah tersebut tersebar sebanyak 7 TPS.
Lancar
Meski sempat diwarnai keterlam batan waktu pencoblosan dan puluhan surat suara kesasar ke TPS lain, namun secara umum pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) di Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (9/4) berjalan sukses dan lancar.
Keterlambatan pelaksanaan pencoblosan terjadi di beberapa TPS di wilayah Kecamatan Gunung Meriah karena berbagai kelengkapan logistik pemilu tidak ada atau berpindah ke TPS lain. Seperti yang terjadi di TPS 3 Lae Butar pelaksanaan pencoblosan terlambat satu jam sehingga dimulai pada pukul 08.00 WIB, TPS di Gunung Lagan bahkan molor hingga pukul 09.00 WIB.
Di TPS Lae Pinang, Kecamatan Singkohor sempat hilang sekitar 57 surat suara yang mengakibatkan kepanikan petuags KPPS dan PPK setempat. Namun melalui kordinasi yang dilakukan diketahui surat suara tersebut berada di TPS lain yang berdekatan. Putra warga Lae Butar menyebutkan, di TPS 3 Lae Butar sempat tidak tersedia bantalan pencoblosan, tinta, dan formulir C.1 yang berakibat pencoblosan baru dimulai pukul 08.00 WIB.
Ketika permasalahan ini dikonfirmasi kepada pokja logistik Pemilu, Syahrial Raf menyebutkan, pihaknya belum menerima laporan resmi hanya melalui HP sehingga mempertanyakan kebenarannya. Disebutkan, berbagai hal mungkin saja terjadi di lapangan tetapi pihak PPK tidak melaporkannya secara resmi.
Ketua Panwaslu Aceh Singkil melalui Divisi Hukum dan Penegakan Zainuddin, S.Sos menyebutkan, secara umum pelaksanaan pencoblosan berlangsung lancar walaupun ada plus minus namun tidak sampai menghambat kegiatan. (ags/mar/sjp)